• 5 December 2025

Pertanian Sebagai Media Dakwah Pesantren Darul Fallah

uploads/news/2025/10/pertanian-sebagai-media-dakwah-18364c6585b7977.jpg

Jagad Tani - Dari banyaknya pesantren yang ada di Indonesia, terdapat salah satu pesantren yang unik dengan menerapkan kurikulum pertanian, baik secara teori maupun praktik sebagai salah satu bahan ajarnya, dan hal tersebut sudah dilakukan oleh Pondok Pesantren Pertanian Darul Fallah, Ciampea, Kabupaten Bogor.

"Jadi kita ingin mengajak masyarakat usia sekolah untuk kita didik, kita ajarkan terkait dengan teknologi pertanian, setelah kita berikan ilmu pengetahuan tentang pertanian, jadi ketika mereka kembali ke masyarakat, bisa menjadi motor atau penggerak di bidang pertanian. Tentunya karena belajar di pesantren mereka nantinya juga bisa menyampaikan ajaran-ajaran Islam," ungkap Abdul Latip selaku tenaga pendidik.

Baca juga: Bangun Kepedulian Lewat Pertanian di Kampung Pemulung

Pondok pesantren yang sudah berdiri sejak tahun 1960 ini dan berdiri di atas tanah wakaf seluas 26,5 hektar bahkan memasukkan kurikulum pertanian didalam bahan ajarnya. Karena mengikuti kurikulum pemerintah, menurut Abdul, porsi untuk pembelajaran pertanian di tingkat Madrasah Tsanawiyah memang secara teori diajarkan di dalam kelas, serta praktik langsung dilakukan di luar kelas.
 
"Nah yang di luar kelas ini para santri dimulai dari jam 06.00 WIB sampai dengan jam 07.00 WIB itu kita sebut proyek pertanian, jadi semua santri berada di  lapangan untuk mulai dari mengolah lahan, menanam, merawat sampai pada akhirnya nanti mereka bisa memanen hasil dari apa yang ditanam," jelas Abdul saat ditemui oleh tim Jagad Tani.
 
Abdul melanjutkan bahwa di tingkat tsanawiyah tidak banyak variannya, karena hanya berfokus pada budidaya tanaman, sedangkan di tingkat aliyah lebih banyak varian, mulai dari budidaya tanaman, perikanan, peternakan, pengolahan hasil, hingga berkaitan dengan manajemen usaha pertanian.
 
"Salah satu di antaranya, terdapat beberapa unit usaha dan bisnis yang memang core-nya adalah bisnis artinya kalau bisnis kan ada value yang berorientasi pada keuntungan. Nah santri kita berikan porsi waktu untuk belajar secara langsung di unit usaha sehingga dia mengetahui atau memahami dunia usaha, sekaligus juga praktik secara langsung," sambungnya.
 
Pada bidang peternakan di pondok pesantren inipun terdapat pengolahan yogurt, memproduksi bibit secara bioteknologi. Bahkan di bidang perikanan juga turut melibatkan para alumni yang masih terus mempraktikkan ranah pertanian setelah mereka lulus, dan masih berkiprah untuk diundang sebagai motivator kepada junior-junirnya di pondok pesantren.
 
"Jadi pertahanan negara itu kan salah satunya adalah pada ketahanan pangan lewat pertanian, nah, Darul Fallah mencoba menerapkan itu. Selain itu, melalui pesantren dan santri tidak hanya bisa berdakwah dengan menyampaikan hadist-hadist dan Al-quran saja, tetapi kita bisa mengajarkan dan mengenalkan ajaran islam melalui media pertanian," pungkasnya.

Related News