• 5 December 2025

Mentan Palestina: 90 Persen Aset Pertanian Hancur

uploads/news/2025/10/mentan-palestina-90-persen-59956ad9a2bdd68.jpg

Jagad Tani - Akibat perang genosida, lebih dari 5.353 petani di Tepi Barat Palestina terdampak dan kehilangan mata pencaharian sejak awal tahun 2025. Pemerintah Palestina menyebutkan bahwa Israel telah menghancurkan lebih dari 90 persen aset pertanian di Jalur Gaza selama dua tahun terakhir. 

Dalam konferensi pers-nya di Ramallah, Selasa (21/10), Menteri Pertanian Palestina, Rezq Basheer-Salimia, mengatakan jika sektor pertanian tengah menghadapi transformasi besar dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat perusakan sistematis Israel yang menargetkan tanah, air, dan identitas nasional rakyat Palestina.

Baca juga: Harpa Mulut, Alat Musik Tradisional Sahabat Petani

“Perang genosida (oleh Israel) di Jalur Gaza menyebabkan kehancuran luar biasa, melebihi 90 persen sumber daya dan aset pertanian, termasuk sumur irigasi, rumah kaca, dan fasilitas pertanian,” ungkap Rezq Basheer-Salimia.

Menurut Salimia, di Tepi Barat, Israel telah menguasai lebih dari 60 persen wilayah, serta menghambat proyek pembangunan, reklamasi, rehabilitasi, dan mencegah perluasan penggunaan lahan pertanian. Jika wilayah-wilayah tersebut dapat diakses, tentu Palestina bisa memperoleh nilai ekonomi lebih dari 3 miliar dolar AS (sekitar Rp49,8 triliun) dan menciptakan sedikitnya 200.000 lapangan kerja.

“Ini berarti kami bisa tidak lagi bergantung pada seluruh bantuan asing jika diizinkan berinvestasi di tanah-tanah tersebut,” tuturnya.

Sejak bulan Januari hingga pertengahan Oktober 2025, lebih dari 5.353 petani terdampak oleh pelanggaran Israel, meningkat 17 persen dibandingkan tahun 2024. Total kerugian diperkirakan mencapai lebih dari 70,3 juta dolar AS (Rp 1,16 triliun).

Hal itu meliputi pembakaran dan pencabutan pohon, penghancuran infrastruktur pertanian, pembunuhan serta pencurian ternak, perampasan puluhan ribu dunam lahan, serta pencegahan akses petani ke lahan. Kementerian Pertanian Palestina telah mencatat Sejak Oktober 2024, ada lebih dari 15.000 pohon zaitun yang dihancurkan.

Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 68.200 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 170.300 orang terluka, sejak bulan Oktober tahun 2023. Di wilayah Tepi Barat tercatat, sedikitnya ada 1.056 warga Palestina yang terbunuh, 10.300 orang yang terluka, dan lebih dari 20.000 orang, termasuk 1.600 anak-anak, ditahan.

 

Related News