Satgas Pangan Polri, Sidak Pasar Jawa Timur
Jagad Tani - Sebagai upaya untuk mengantisipasi potensi lonjakan harga beras yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Satgas Pangan Polri melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar di Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan sidak diawali dari Pasar Wonokromo dan beberapa ritel modern di Kota Surabaya, kemudian dilanjutkan ke sejumlah pasar tradisional dan toko ritel di Kota Probolinggo, dengan tujuan, agar seluruh pelaku usaha perberasan mematuhi ketentuan HET baik untuk beras medium maupun premium.
Baca juga: Harga Beras Jawa Timur, Diawasi Satgas
Melalui hasil pemantauan di lapangan tersebut, menurut Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto harga beras medium dan premium di sejumlah titik terpantau masih berada di bawah HET yang telah ditetapkan.
"Tadi kami melakukan pengecekan harga beras di salah satu ritel modern di Kota Surabaya. Hasilnya, seluruh harga beras, baik medium maupun premium, masih di bawah HET. Sedangkan yang ada di pasar tradisional dan ritel modern di Kota Probolinggo, harga sudah sesuai dengan ketentuan. Meski sebelumnya ada kabar kenaikan 5 hingga 6 persen, namun hasil pantauan kami tidak menemukan harga tersebut. Semua masih sesuai HET yang ditentukan,” jelasnya.
Sebagai informasi, Bapanas telah menetapkan HET beras berdasarkan zonasi wilayah. Untuk Zona 1, HET beras medium ditetapkan sebesar Rp13.500/kg, beras SPHP Bulog Rp12.500/kg, dan beras premium Rp14.900/kg. Selain melakukan pemantauan harga, tim Bapanas juga melakukan pengawasan mutu dan labelisasi produk beras yang beredar di pasaran, guna memastikan kesesuaian antara kualitas beras dengan keterangan pada label kemasan.
"Sampel beras (juga) akan kami uji melalui otoritas keamanan pangan daerah. Jika labelnya premium, maka mutunya harus benar-benar premium. Jika ternyata kualitasnya medium namun dijual sebagai premium, itu pelanggaran. Kami bisa memberikan sanksi tegas, termasuk pencabutan izin edar,” tegas Andriko.
Adapun Langgeng Wisnu Adinugroho, selaku Pimpinan Wilayah Perum Bulog Jatim, turut memastikan bahwa stok beras di wilayah Jawa Timur dalam kondisi aman dan mencukupi, serta siap melakukan intervensi pasar apabila terjadi lonjakan harga di tingkat konsumen.
"Stok beras di gudang Bulog Jawa Timur saat ini mencapai sekitar 960 ribu ton, jadi kebutuhan masyarakat masih sangat tercukupi. Kalau nanti ada kenaikan harga, kami akan segera menggelontorkan beras SPHP agar harga kembali stabil,” paparnya.

