• 5 December 2025

Pohon Tumbang di Dharmawangsa Memakan Korban

uploads/news/2025/10/pohon-tumbang-di-dharmawangsa-19844b5feefc780.png

Jagad Tani - Setelah seharian diterpa oleh hujan deras pada Kamis sore (30/10), sejumlah kawasan di Jakarta alami pohon tumbang, termasuk di kawasan Kebayoran Baru, di jalan Darmawangsa.

Kejadian pohon tumbang sebagai imbas dari hujan deras dan disertai angin kencang tersebut setidaknya menimpa sebanyak lima mobil dan satu orang pengemudi dikabarkan meninggal dunia.

Baca juga: Bangun Kepedulian Lewat Pertanian di Kampung Pemulung

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Saya atas nama Gubernur dan Pemerintah DKI Jakarta menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya satu orang driver yang kendaraannya tertimpa pohon di Jakarta Selatan, di Dharmawangsa kemarin sore pada jam 15.00 WIB lebih sedikit," ungkap Pramono Anung, selaku Gubernur Jakarta, dalam konferensi persnya Jumat (31/10).

Menurut Pramono yang melanda wilayah Jakarta pada Kamis sore mengakibatkan terjadinya pohon tumbang di sejumlah titik. Tercatat ada 10 pohon tumbang di wilayah Jakarta hingga kamis malam, yakni dua di Jakarta Selatan, satu di Jakarta Pusat, dan tujuh pohon tumbang di Jakarta Timur.

Bahkan dilanjutkan olehnya jika Dinas Pertamanan dan Kehutanan sudah rutin melakukan pemeriksaan dan pemangkasan pohon. Sepanjang tahun 2025 hingga akhir Oktober, tercatat lebih dari 62.000 pohon telah dipangkas dan 5.700 pohon diperiksa kesehatannya. Namun, cuaca ekstrem kali ini di luar perkiraan.

“Perlu diketahui, kemarin kejadian yang terjadi karena cuaca ekstrem yang anomali. Selain curah hujan yang tinggi, juga angin yang begitu kencang. Bahkan pohon yang kemarin tumbang itu sampai tercerabut akarnya,” paparnya.

Langkah antisipasi yang dilakukan Pemprov DKI yakni dengan memperbanyak kegiatan penopingan (pemangkasan pohon rindang) selama musim hujan dan akan dilakukan setiap hari dengan menyesuaikan waktu agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Selain itu, Pemprov juga tengah berkoordinasi dengan BMKG dan BNPB untuk melaksanakan operasi modifikasi cuaca.

“Mulai kemarin, kami sudah bekerja sama dengan BMKG dan BNPB untuk melakukan modifikasi cuaca. Budget-nya sudah kita siapkan karena ada kemungkinan 25 hari ke depan akan terjadi cuaca ekstrem,” imbuhnya.


Related News