Menjual Bibit Bakau Sebagai Solusi Pembenihan
Jagad Tani - Berawal dari sebuah kesulitan yang dialami ketika mencari bibit-bibit tanaman bakau untuk ditanami di lahan konservasi, M. Sahrul Hidayat, dkk., pada akhirnya menemukan solusi yang selama ini mereka temui di lapangan, yakni dengan melakukan penyemaian bibit dan benih secara langsung.
"Dulu kita sulit mencari bibit, mencari buah bakau. Biasanya mencari buahnya sampai ke seberang-seberang pulau. Karena memang dulu itu belum ada yang berbuah di Tanjung Burung. Sebab sebelum di sini (Sukawali) posisi kita berkegiatan di Tanjung Burung," ungkapnya saat ditemui oleh tim Jagad Tani di Kampung Bahari Nusantara (KBN) di desa Sukawali.
Baca juga: Gen-Z Pegiat Konservasi Pesisir Utara Tangerang
Bahkan menurut pemuda berusia 23 tahun ini, demi mendapatkan bibit saja mereka harus mencarinya ke pulau-pulau yang ada di seberang, baik di pulau seribu, hingga mengharuskan untuk pergi ke Serang dan Cirebon. Sampai akhirnya tercetuslah ide untuk membuat persemaian bibit mangrove di lokasi tempat mereka melakukan konservasi.
Selama penanaman dan persemaian beberapa jenis bakau, Sahrul yang akrab disapa Zabrun ini menyebutkan jika proses pembibitan dilakukan dengan cara memasukkan bibit persemaian ke dalam polybag yang sudah diisi dengan tanah. Setelah berlangsung selama 2 bulan perawatan, bibit-bibit tersebut akan mulai tumbuh daun.
"Setelah 2 bulan ditanam, dia akan tumbuh daun. Jadi, cara mengitung umur jenis Rhizophora atau bakau itu dari daun. Kalau daunnya ada dua, maka dia berusia dua bulan. Kalau daunnya ada empat, maka berusia empat bulan, begitu cara mudah untuk menghitungnya," terang pemuda asal Kabupaten Tangerang ini.
Adapun bahan baku dari polybag-nya juga memanfaatkan sisa cup gelas air mineral kemasan yang dikumpulkan sehingga turut mengurangi jumlah sampah plastik yang ada di sekitarnya, dan sebagiannya lagi menggunakan polybag hitam. Sedangkan jenis tanaman yang ditanami untuk pembenihan ada tiga jenis, yakni berupa Rizopora Mukronata, Rizopora Stilosa, serta Rizopora Apiculata.
Zabrun menjelaskan jika Rhizophora Mukronata biasanya dikenal juga sebagai bakau panjang, lalu untuk Rhizophora Stilosa juga dikenal sebagai bakau pendek. Sedangkan Rhizophora Apiculata biasanya disebut sebagai bakau mini.
"Harganya mulai dari Rp 2500-5000/polybag. Kenapa kita pilihnya tiga jenis tanaman tersebut, karena Jenis Rizopora ini paling laku. Total sebelumnya sudah ada sebanyak 10.000 bibit, cuma saat ini sudah mulai habis dan stok yang ada sisa sekitar 4000 bibit. Makanya kita gencarkan lagi untuk penyemaian dan pembibitan," terangnya.

