• 5 December 2025

15.000 Hektare Lahan Pertanian Disiapkan Untuk Palestina

uploads/news/2025/11/15-000-hektare-lahan-pertanian-15150b1b9b86be2.png

Jagad Tani - Dalam menunjukkan keseriusannya terhadap Palestina, Indonesia melalui kerja sama pangan yang berorientasi pada kemanusiaan, akan melakukan program investasi dan pengembangan pertanian berkelanjutan.

Langkah awalnya yakni akan disediakan lahan investasi bagi Palestina seluas 10.000 hingga 15.000 hektare di Kalimantan Utara. Lahan tersebut akan dikembangkan menjadi kawasan terpadu untuk perkebunan pangan, peternakan, dan agroindustri, dengan melibatkan BUMN, sektor swasta, dan mitra kebijakan internasional di Asia Tenggara.

Baca juga: Cegah Keracunan MBG, Porsi Harian SPPG Ditetapkan

“Bagi kami, membantu Palestina bukan hanya soal pangan, tapi soal kemanusiaan. Saudara-saudara kita di sana berhak mendapatkan kehidupan yang layak, termasuk hak atas pangan,” ungkap Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Tidak hanya investasi lahan saja, kerjasama antara Indonesia dan Palestina juga mencakup pertukaran teknologi pertanian berkelanjutan, seperti irigasi hemat air, pertanian gurun, pengembangan benih tahan iklim, serta sistem pertanian modern berbasis digital dan hidroponik.

Bahkan di bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Indonesia juga akan memperluas kuota pelatihan bagi petani muda dan pejabat pertanian Palestina, termasuk magang di lahan pertanian terintegrasi di Kalimantan dan Sulawesi. Konsep pengembangannya nanti berbasis pada klaster terintegrasi di bidang pertanian. 
 
“Palestina menjadi bagian penting dalam inisiatif ini. Indonesia berdiri bersama Palestina, tidak hanya secara diplomatik, tetapi juga melalui kerja sama konkret di bidang pangan. Ini bentuk dukungan yang membumi,” jelas Amran.
 
Kedua negara nantinya juga akan membentuk Komite Kerja Bersama (Joint Working Committee) pada awal 2026 sebagai bentuk final. Bahkan kerja sama ini menjadi bagian dari kerangka South-South and Triangular Cooperation (SSTC), di mana Palestina menjadi salah satu negara prioritas penerima manfaat di bidang pertanian, ketahanan pangan, dan pengembangan sumber daya manusia. Program ini akan difasilitasi bersama oleh Kementerian Pertanian, Kementerian Luar Negeri, Islamic Development Bank (IsDB), dan FAO.
 
Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Indonesia, yakni Zuhair Al-Shun, menyebut jika kerja sama ini merupakan sebuah sejarah baru dalam rangka menjalin hubungan bilateral antar negara, bukan hanya di sektor pertanian, tetapi juga dalam memperkuat solidaritas antarbangsa.
 
“Bagaimanapun, terima kasih atas segala dukungan anda. Saya sangat hormat terhadap negara ini, karena saya tahu bagaimana Indonesia bekerja keras untuk kami. Saya sudah delapan tahun di sini. Jika saya sudah tidak menjabat, saya tidak akan meninggalkan negara ini. Itu janji saya kepada Anda,” ucap Zuhair.
 
Dilanjutkan oleh Zuhair bahwa kunjungan tim teknis investasi Palestina ke Indonesia kemungkinan akan tertunda sementara karena situasi keamanan di Palestina yang belum kondusif. Akan tetapi ia memastikan bahwa pemerintah Palestina akan tetap melanjutkan koordinasi dan menantikan waktu terbaik untuk pelaksanaan proyek tersebut.
 
 
 

 

Related News