• 5 December 2025

Pati Daerah Pesisir Utara Jawa Penghasil Bandeng

uploads/news/2025/11/mengenal-pati-sebagai-kawasan-51657f43ef23a0a.png

Jagad Tani - Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dikenal luas sebagai salah satu kawasan pesisir yang menjadi sentra produksi ikan bandeng di Indonesia, bahkan Bandeng Presto yang terkenal sebagai oleh-oleh khas Semarang, berasal dari Kecamatan Juwana di Pati. Letaknya yang strategis di pesisir utara Pulau Jawa menjadikan daerah ini memiliki potensi besar dalam sektor perikanan tambak, khususnya budidaya bandeng (Chanos chanos) yang telah lama menjadi komoditas unggulan masyarakatnya.

Kondisi perairan yang tenang dengan kadar salinitas (tingkat keasinan) ideal menjadikan kawasan ini sangat cocok untuk pengembangan budidaya bandeng. Selain itu, keberadaan sungai-sungai besar seperti Sungai Juwana juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem tambak, menyediakan sumber air tawar untuk pengaturan salinitas, serta mendukung produktivitas tambak sepanjang tahun.

Baca juga: Sektor Perikanan Budidaya Nasional Mulai Berprogres

Bagi masyarakat pesisir Pati, bandeng bukan sekadar komoditas ekonomi, tetapi juga bagian dari tradisi turun-temurun. Banyak petambak yang mewarisi usaha ini dari generasi sebelumnya. Produksi bandeng di Pati tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga dipasarkan ke berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebagian hasil produksi bahkan diolah menjadi berbagai produk turunan seperti bandeng presto, bandeng tanpa duri, hingga bandeng asap yang memiliki nilai jual lebih tinggi.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Jawa Tengah tahun 2020, jumlah produksi ikan bandeng di Kabupaten Pati sebesar 23.278,107 ton, hal tersebut menunjukkan bahwa produksi ikan bandeng di Kabupaten Pati adalah produksi yang paling tinggi di Provinsi Jawa Tengah dari total produksi sebesar 91.141,684 ton.

Adapun wilayah penghasil bandeng terbanyak pada tahun 2020 meliputi Kecamatan Trangkil sebanyak 3.469,421 ton; Margoyoso 3.805,113 ton; Tayu 323,575 ton; Dukuhseti 3.849,709 ton; Wedarijaksa 2.222,899 ton; dan yang terbanyak ada di Kecamatan Juwana yakni mencapai 9.577,257 ton. 

Sedangkan untuk potensi lahan budidaya bandeng di Kabupaten Pati berdasarkan kecamatan yaitu Kecamatan Dukuhseti sebesar 1.317,04 Ha; Kecamatan Tayu sebesar 818,02 Ha; Kecamatan Margoyoso sebesar 1.430,16 Ha; Kecamatan Trangkil sebesar 1.199,08 Ha; Kecamatan Wedarijaksa sebesar 767,63 Ha; Kecamatan Batangan sebesar 1.610,17 Ha; dan Kecamatan Juwana sebesar 3.263,95 Ha.

Ikan bandeng mempunyai struktur daging yang padat dengan memiliki banyak duri halus di antara dagingnya, terutama di bagian ekornya. Selain itu, ikan bandeng juga memiliki kandungan nilai gizi yang tinggi, sebab di dalam setiap 100 gram dagingnya mengandung 4,8 gr lemak , 20 mg kalsium , 2 mg zat besi , 129 kkal energi, 20 gr protein, 150 mg fosfor, 150 SI vitamin A, dan 0,05 mg vitamin B, sehingga baik dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan potein hewani.

Meski potensinya besar, para petambak bandeng di Pati menghadapi sejumlah tantangan, seperti fluktuasi harga pakan, perubahan iklim yang memengaruhi kualitas air, hingga masalah sedimentasi di area tambak. Namun dengan segala kekayaan sumber daya alam yang ada, Pati masih berpotensi untuk terus berkembang dan tetap bisa mengukuhkan diri sebagai salah satu kawasan penghasil bandeng terbaik di Indonesia. 

Related News