Bandeng Presto, Kuliner Khas Semarang Asli Pati
Jagad Tani - Saat kita membicarakan tentang kuliner khas Semarang, selain Lumpia, maka Bandeng Presto masuk ke dalam daftar utama. Tekstur ikan dengan duri yang lunak serta memiliki cita rasa yang gurih ini memang sangat identik dengan Ibukota Jawa Tengah tersebut. Padahal, jika ditelusuri lebih dalam, asal mula pembuatan bandeng presto juga berasal dari seorang perempuan asal Juwana, sebuah kecamatan di Kabupaten Pati.
Juwana, merupakan sebuah kawasan pesisir utara di pulau Jawa yang terletak di Kabupaten Pati, dan memang sejak lama dikenal sebagai sentra penghasil ikan bandeng. Daerah ini memiliki tambak-tambak luas dan tradisi perikanan yang kuat. Bahkan sejak tahun 1970-an, pengembangan cara pengolahan bandeng agar lebih tahan lama dan mudah dikonsumsi ditemukan lewat teknik presto, yaitu proses memasak dengan tekanan tinggi menggunakan panci presto hingga duri bandeng menjadi lunak.
Baca juga: Mengenal Pati Daerah Penghasil Bandeng
Ialah Hanna Budimulya, seorang perempuan kelahiran Juwana yang pada tahun 1976 menemukan cara membuat Bandeng Presto menjadi seperti saat ini di rumahnya yang berada di jalan Pandanaran no. 33 Semarang, meskipun awalnya hanya dibuat dalam skala kecil dan diperuntukkan bagi kalangan tertentu saja. Akan tetapi, lambat laun, semakin banyak yang menyukainya, produksinya semakin berkembang seperti saat ini.
Ikan bandeng ini dimasak cara diletakkan dalam panci yang dapat dikunci dengan rapat sehingga menghasilkan uap air yang bertekanan tinggi. Uap air tersebutlah yang nantinya bisa mematangkan bandeng di dalam panci. Karena ikan bandeng terkenal memiliki banyak duri, sehingga saat di presto, duri-durinya akan menjadi sangat lunak.
Meski Juwana dikenal sebagai salah satu kawasan penghasil bandeng terbesar, namun bandeng presto kini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas kuliner Jawa Tengah, terutama Semarang. Hubungan antara keduanya bisa dibilang saling melengkapi Juwana sebagai penghasil bandeng berkualitas dan pelopor teknik presto, sedangkan Semarang sebagai pusat distribusi dan promosi kuliner tersebut ke seluruh Indonesia.
Bandeng presto menjadi contoh menarik bagaimana sebuah produk lokal bisa berpindah identitas karena faktor ekonomi, promosi, dan budaya. Meski berasal dari Juwana, popularitas bandeng presto sebagai oleh-oleh khas Semarang justru membuat kuliner ini semakin dikenal luas dan menjadi kebanggaan bersama masyarakat Jawa Tengah. Bahkan ketika melewati pusat oleh-oleh khas Semarang yang ada di jalan Pandanaran, ada banyak toko yang menjajakan bandeng presto dan lumpia di sepanjang jalan, deretan toko yang menjual bandeng presto seperti ini justru sulit ditemukan di Juwana.

