• 5 December 2025

Kediri Jadi Salah Satu Titik Pengawasan Beras

uploads/news/2025/11/kediri-jadi-salah-satu-3334612c84c4fca.jpeg

Jagad Tani - Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Harga Beras terus memperkuat pengawasan di lapangan guna memastikan harga beras di seluruh daerah tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) demi mengawal pergerakan harga beras di berbagai daerah.

Di Provinsi Jawa Timur kondisi harga beras terpantau masih cukup terkendali. Setidaknya terdapat enam kabupaten yang mengalami fluktuasi, Kabupaten Kediri menjadi salah satu titik fokus pengawasan, mengingat perannya sebagai sentra produksi padi dan pusat distribusi beras untuk wilayah sekitarnya.

Baca juga: Kestabilan Harga Beras SPHP Harus Tetap Terjaga

“Kami memastikan produsen di Kediri memproduksi dan menyalurkan beras dengan baik serta menjual ke pasar sesuai HET. Harga di tingkat produsen sudah berada di kisaran Rp 14.500/Kg untuk beras premium,” ujar Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto melalui keterangan tertulisnya (04/11).

Menurutnya, pemerintah akan memberikan sanksi kepada pelaku usaha yang masih menjual di atas HET. Sehingga tidak boleh ada pedagang yang menaikkan harga seenaknya. Jika di tingkat produsen Rp 14.500/Kg, maka pengecer tidak boleh menjual lebih dari Rp 14.900/Kg. Bagi yang melanggar, akan diberikan surat peringatan. Bahkan jika dalam waktu dua minggu masih tetap membandel, maka akan dilakukan penindakan, berupa pencabutan izin usaha.

“Kita saat ini dalam kondisi surplus beras. Pemerintah sudah menghitung HET dengan cermat, memperhitungkan margin wajar bagi produsen, pedagang, dan biaya distribusi di setiap zona. Tidak ada alasan harga melebihi HET karena semua sudah diperhitungkan dengan baik,” jelas Andriko.

Stok beras nasional saat ini dalam kondisi aman, dengan surplus sekitar 4 juta ton. Penyaluran bantuan pangan beras untuk periode Oktober–November 2025 juga tengah didistribusikan, sedangkan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) masih terus digulirkan sepanjang tahun demi menjaga kestabilan harga dan pasokan di seluruh Indonesia. 

Kegiatan pemantauan ini tentu ditujukan untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan beras di seluruh wilayah. Dengan stok yang aman, distribusi lancar, data lapangan yang terintegrasi, serta memastikan beras tetap terjangkau bagi masyarakat, sehingga penyaluran manfaat ke masyarakat bisa tepat sasaran tanpa adanya permainan harga.

 

Related News