• 5 December 2025

Menteri Desa Ajak Generasi Muda Jadi Penggerak Pangan

uploads/news/2025/11/menteri-desa-ajak-generasi-90052e0f044880b.jpg

Jagad Tani - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto menyerukan agar generasi muda berperan aktif membangun sektor pangan dan ekonomi nasional dengan memulai dari desa. 

“Saya senang yang datang ke sini anak-anak muda. Karena saya lihat tadi, bayangan saya yang datang adalah generasi sunset. Ternyata generasi muda semuanya datang, termasuk mahasiswa,” ujarnya pada sesi acara Nusantara Food Summit yang diselenggarakan oleh Nusantara Livestock and Pultry Expo bersama Indogritech di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan, Kamis sore (06/11).

Baca juga: KTNA Bojongsari Dorong Pertanian Edukatif di Depok

Yandri juga mengulas tentang persoalan negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan yang kini menghadapi krisis demografis akibat urbanisasi ekstrem. Di Jepang bahkan sebanyak 93,2% masyarakatnya tinggal di kota, yang berarti hanya tinggal 7% kurang, masyarakat yang tinggal di desa.

"Apa yang terjadi? Desa di Jepang kosong, pertumbuhan ekonomi sekarang Jepang minus, pertumbuhan penduduk juga minus. Ada 8 juta rumah yang berharga 7 miliaran di desa-desa, sekarang harganya 7 juta itupun tidak laku paling. Ini apa yang mau saya sampaikan, bahwa ketika sebuah negara meninggalkan desa, meninggalkan persoalan desa, tidak membangun desa, dan lanjut urbanisasi tidak ditahan, maka akan menjadi persoalan serius di sebuah negara," sambungnya.

Menurutnya, pemerintah Jepang bahkan sudah menawarkan insentif besar bagi warganya agar mau kembali ke desa, namun hal tersebut tidak berhasil. Kondisi serupa juga dialami oleh Korea Selatan, di mana sebanyak 83%  penduduknya kini hidup di wilayah perkotaan seperti di Busan, Seoul dan kota-kota besar lainnya.

“Kalau Indonesia tidak mengurus desa, kita bisa mengalami hal yang sama. Padahal seluruh kebutuhan dasar bangsa ini bersumber dari desa mulai dari pangan, sumber daya alam, dan tenaga kerja. Bahkan dari delapan program Asta cita, ada satu poin penting menyebut langsung tentang desa, membangun dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Ini menegaskan desa sebagai subjek pembangunan,” jelasnya.

Ditambahkan bahwa, pemerintah saat ini sedang memperkuat berbagai program strategis untuk mempercepat ekonomi desa. Sehingga untuk anak-anak muda sekarang, jangan terlalu berpikir tinggal di kota, karena bisa membuat desa wisata, desa ekspor, kemudian desa tematik. Pada akhirnya untuk menangani masalah pangan, kementerian desa mulai membuat desa tematik seperti desa padi, desa ayam petelur, desa ikan nila, desa lele, dan desa jagung.

“Anak muda jangan hanya jadi pencari kerja, tapi jadilah pencipta kerja dari desa, desa juga bisa menjadi laboratorium bagi para anak muda dalam memulai inovasi. Sebab desa adalah tulang punggung bangsa, lumbung pangan, dan rantai pasok utama ekonomi nasional. Kita tidak boleh hanya jadi penonton, tapi harus menjadi pelaku. Mari kita mulai dari desa untuk membangun ekonomi kerakyatan dari bawah,” tutup Yandri Susanto.

Related News