Lembur Hejo Indonesia Terapkan Dutch Bucket Hidroponik
Jagad Tani - Lembur Hejo Indonesia, merupakan salah satu perusahaan agribisnis yang berlokasi di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, yang terus berinovasi di bidang pertanian modern, salah satunya lewat sistem Hidroponik Dutch Bucket, yang masih jarang ditemui di lahan-lahan pertanian di Indonesia.
“Kami menggunakan sistem bernama Dutch Bucket. Sistem ini menggunakan media tanam seperti rockwool di bagian bawah dan hidroton di atasnya. Hidroton terbuat dari tanah liat yang dikeraskan, fungsinya untuk menjaga kelembapan dan mengikat akar tanaman,” jelas Maulana Maqdum selaku Manajer Lembur Hejo Indonesia.
Baca juga: Balai Baturraden Tanamkan Jiwa Peternak ke Masyarakat
Sistem Dutch Bucket ini dinilai sebagai inovasi terbaru dalam dunia hidroponik karena mampu menumbuhkan tanaman tanpa menggunakan tanah sama sekali. Sistem tersebut juga memungkinkan sirkulasi air secara terus-menerus, sehingga efisien dan ramah lingkungan. Pembuatan instalasi berukuran dua meter dengan kapasitas sepuluh pot dapat diselesaikan dalam waktu sekitar dua minggu.
Maulana menjelaskan bahwa di perusahaan tempatnya bekerja tersebut, awalnya hanya berfokus pada produksi dan penjualan berbagai jenis sayuran seperti pakcoy, selada, caesim, dan sawi pagoda. Namun kini, mereka juga mulai mengembangkan sistem hidroponik untuk tanaman buah seperti cabai dan tomat.
Selain menjual produk hasil panen, Lembur Hejo juga menawarkan jasa pembuatan greenhouse serta instalasi hidroponik dan pelatihan hidroponik. Pelatihan tersedia secara online maupun offline, dan telah diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia bahkan hingga luar negeri seperti Kuala Lumpur.
Dalam hal pemasaran, produk sayuran Lembur Hejo dibagi menjadi tiga segmen. Pertama, segmen end user atau konsumen langsung, dengan harga sekitar Rp 25.000/Kg untuk jenis sayuran seperti selada atau pakcoy. Segmen kedua adalah hotel, restoran, dan kafe (Horeka) yang biasanya membeli dalam jumlah 5-10/Kg. Sedangkan segmen ketiga adalah supermarket dan swalayan yang memesan dalam jumlah besar, hingga 30-50/Kg.
Maqdum menambahkan bahwa ke depannya, Lembur Hejo juga berencana akan memperluas kontribusinya dalam mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan nasional, terutama dengan mendorong penerapan hidroponik di berbagai desa dan wilayah perkotaan.
“Kami ingin hidroponik menjadi bagian dari program ketahanan pangan desa. Dengan sistem ini, masyarakat bisa bercocok tanam di lahan sempit, bahkan di lingkungan perkotaan,” pungkasnya saat ditemui oleh tim Jagad Tani, Kamis sore (06/11).

