• 5 December 2025

Cadangan Beras Akhir Tahun Berlimpah

uploads/news/2025/11/stok-cadangan-beras-akhir-86128794861968c.png

Jagad Tani - Produksi beras Indonesia di tahun 2025, berhasil melampaui capaian di tahun-tahun sebelumnya, dan dilanjutkan dengan melimpahnya stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dipastikan tidak ada impor.

"Tahun lalu, 4 tahun swasembada rencananya. Alhamdulillah, tinggal 1 bulan lagi. Sesuai BPS (Badan Pusat Statistik), produksi beras aman. Naik produksi 4,1 juta ton dan itu tertinggi sejak perubahan data BPS," ucap Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Baca juga: Bangun Peternakan Ayam Pemerintah Siapkan Rp20T

Menurutnya, saat itu ada perbaikan data BPS, yang dulunya 50 juta ton, turun menjadi 31,31 juta ton (tahun 2019) dan pada saat ini naik menjadi 34,77 juta ton. Saat ini stabilitas pangan cukup ideal, bahkan hingga akhir tahun, diproyeksikan stok CBP menjadi capaian tertinggi pemerintah bersama Perum Bulog.

"Sudah bisa kami instruksi langsung ke Bulog. Bulog akan membangun gudang nilainya Rp 5 triliun dan gudangnya 100. Januari 2026 kita start, kita percepat. Mudah-mudahan semester kedua 2026 bisa operasional. Stok cadangan beras nasional kita, diproyeksikan menembus lebih dari 3 juta ton hingga akhir tahun. Ini juga tertinggi dalam 5 tahun terakhir," ungkap Amran

Bedasarkan catatan Bapanas, stok akhir tahun CBP dalam 5 tahun terakhir masih berkisar di bawah 2 juta ton. Rinciannya di 2021 berada di 0,8 juta ton, 2022 di 0,3 juta ton, 2023 di 0,8 juta ton, dan mulai meningkat di 2024 dengan stok akhir CBP 1,8 juta ton. Dus, proyeksi stok akhir CBP di 2025 yang dapat berada lebih dari 3 juta ton akan melampaui torehan tersebut.

Bahkan dalam 18 tahun terakhir, stok akhir CBP tanpa pasokan dari impor belum pernah mencapai lebih 3 juta ton. Tercatat di tahun 2008 tak ada impor, stok akhir CBP berada di 1,1 juta ton. Lalu 2009 tanpa impor, di akhir tahun menyisakan 1,6 juta ton. Sementara di 2019-2021 tanpa impor beras, pada akhir tahun stok CBP di tiga tahun tersebut berada di angka 2,2 juta ton, 1,9 juta ton, dan 0,8 juta ton.

Sedangkan di tahun ini, stok beras pemerintah sampai 7 November totalnya masih ada 3,923 juta ton yang terdiri dari CBP 3,743 juta ton dan komersial 180,1 ribu ton. Dari itu, Bulog telah melakukan pengadaan dalam negeri sepanjang tahun ini sebanyak 3,264 juta ton yang terdiri dari 3,056 juta ton untuk CBP dan 208,4 ribu ton stok komersial.

"Kami laporkan bahwa kondisi stok dan produksi saat ini sangat kuat untuk menjaga stabilitas pangan. 2 bulan terakhir harga beras mulai turun. Namun kami tidak akan berhenti. Operasi pasar terus kami jalankan hingga seluruh harga di lapangan benar-benar stabil," terang Amran.

Melalui operasi pasar ke berbagai lini pasar, beriringan dengan pengawasan Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Harga Beras melibatkan unsur Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Bapanas, Bulog dan pemerintah daerah. Sampai 6 November, Satgas telah melaksanakan pengawasan total lebih dari 5.000 kegiatan dengan rata-rata harian mencapai lebih dari 800 titik di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

"Jadi insya Allah tahun ini kita hampir pasti tidak ada impor. Sampai detik ini tidak ada impor. Saya yakin satu bulan ke depan insya Allah tidak ada impor beras," pungkas Mentan yang juga Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman.

Related News