Penambahan Syahbandar Pelabuhan Perikanan, Tingkatkan Pelayanan Nelayan
Jagad Tani - Peningkatan pelayanan bagi nelayan dengan menambah tenaga syahbandar di pelabuhan perikanan tengah dilakukan. Sebanyak 78 calon syahbandar tengah mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) di Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut (BPPTL) Kementerian Perhubungan.
Lotharia Latif selaku Direktur Jenderal Perikanan Tangkap mengatakan bahwa penambahan ini merupakan langkah nyata Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) guna memastikan agar seluruh pelabuhan perikanan di Indonesia memiliki syahbandar yang berperan penting mengawal program prioritas KKP.
Baca juga: Leuit Kampung Naga, Simbol Ketahanan Pangan Tradisional
“Syahbandar di pelabuhan perikanan menjadi garda terdepan dalam mengawal penangkapan ikan terukur serta pemungutan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pasca produksi. Mereka terjun langsung agar program priortas KKP berjalan dengan baik,” ungkap Latif dalam siaran resminya, dikutip Jumat (14/12).
Di pelabuhan perikanan, Syahbandar juga memiliki tugas untuk memastikan keselamatan dan keamanan operasional kapal perikanan hingga menerbitkan persetujuan berlayar. Menurut Latif, jumlah syahbandar di pelabuhan perikanan saat ini ada sebanyak 197 orang, belum termasuk 78 calon yang sedang melaksanakan diklat dan jumlah tersebut dinilai masih belum memadai.
“Standarnya memang ada satu syahbandar di tiap pelabuhan perikanan. Ini masih menjadi pekerjaan rumah yang terus kita benahi bersama Kementerian Perhubungan yang menjadi mitra strategis KKP khususnya tentang tata kelola kesyahbandaran,” terangnya.
Secara bertahap jumlah syahbandar di pelabuhan perikanan, seperti yang dijelaskan Latif, akan terus ditambah untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat kelautan dan perikanan. Bahkan pihaknya akan terus meningkatkan sinergi dengan Kementerian Perhubungan agar kebutuhan syahbandar di pelabuhan perikanan dapat segera terpenuhi.
