Jagad Tani - Bagi masyarakat Tana Toraja, kerbau atau tedong bukan hanya sekadar hewan ternak, sebab kerbau menjadi sebuah simbol status, kebanggaan keluarga, hingga syarat penting dalam upacara adat terutama pada saat upacara kematian Rambu Solo’.
Tidak mengherankan jika beberapa jenis kerbau Toraja mempunyai harga yang fantastis. Untuk Sahabat Tani, berikut team Jagad Tani merangkum lima jenis kerbau Toraja yang paling dikenal, paling sering disebut, dan mempunyai nilai yang tinggi:
1. Tedong Bonga
Kerbau belang ini merupakan salah satu jenis kerbau yang paling menonjol dalam budaya Toraja. Pola belang kerbau di Toraja memiliki karakter genetik unik dan sangat bervariasi. Ciri khasnya yang berwarna dasar putih dengan belang hitam, mempunyai mata yang terlihat terang, serta memiliki tanduk simetris dan melengkung cantik
Tedong Bonga sering menjadi simbol status sosial dalam upacara Rambu Solo’, kehadirannya menandai tingginya derajat keluarga yang menyembelihnya. Harganya berada di kisaran ratusan juta rupiah, tergantung kualitas pola belang dan keindahan tubuhnya.
Baca juga: Tedong Saleko, Kerbau Kasta Tertinggi Masyarakat Toraja
2. Tedong Saleko
Dalam budaya Toraja, Tedong Saleko seringkali disebut sebagai kerbau varian paling langka dan paling prestisius di antara semua jenis tedong. Banyak tokoh adat menggambarkannya sebagai kerbau yang sempurna. Mempunyai pola belang yang simetris dan bersih, berwarna putih serta hitam yang kontras, serta memiliki mata yang berwarna biru.
Bahkan di dalam adat Toraja, biasanya hanya keluarga dengan status sosial sangat tinggi yang mampu menyembelih Saleko pada upacara besar, sebab harga satu ekornya saja bisa mencapai Rp 800 juta hingga miliaran rupiah.
3. Tedong Pudu’
Walau tidak semahal Bonga dan Saleko, Pudu’ tetap dihormati karena warnanya yang kokoh dan sifatnya yang kuat. Ciri khasnya yakni seluruh tubuhnya berwarna hitam tanpa bercak, tubuh tegap dan besar, serta biasanya dipakai dalam upacara adat kelas menengah.
Dalam pasar kerbau Toraja (Pasar Bolu), Pudu’ menjadi salah satu jenis yang paling sering diperdagangkan. Harganya sekitar Rp 20–60 juta, tergantung ukuran dan usia.
4. Tedong Sambao’
Sambao’ dikenal pula sebagai kerbau berwarna putih pucat atau abu-abu muda, sering dikaitkan dengan unsur spiritual. Memiliki ciri khas berupa tubuh berwarna putih pucat atau abu-abu, serta mata yang kadang tampak merah muda (indikasi albino ringan).
Dengan warna yang dimiliki tidak biasa tersebut, justru membuat Sambao’ sering dianggap kerbau istimewa secara simbolik. Adapun harga umumnya berada di kisaran Rp 80–150 juta per ekor.
5. Tedong Bonga Randanan
Jenis ini merupakan variasi dari kelompok Bonga, tetapi pola belangnya tidak serapi Saleko. Mempunyai pola belang hitam putih acak atau tidak simetris, dengan bentuk tanduk yang bervariasi. Sedangkan harganya berada di kisaran Rp 50–120 juta, tergantung keindahan pola.
Setiap jenis kerbau ini mempunyai ciri khas dan peran penting dalam budaya Toraja dan menjadi bagian dari identitas masyarakat. Karena kerbau dinilai sebagai Simbol kehormatan keluarga, status sosial, sarana penghormatan kepada leluhur dalam Rambu Solo’ hingga menjadi kendaraan pengantar roh menuju alam baka (Puya).

