Jagad Tani – Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menggelar aksi lingkungan bertajuk Desa Cerdas Iklim melalui penanaman 1.400 bibit pohon pada Sabtu (22/11).
Program ini terlaksana berkat kerja sama antara Pemerintah Desa Ponggok, Institut Pertanian Bogor (IPB), PT Tirta Investama, Perhutani, serta sejumlah pegiat lingkungan sebagai upaya memperkuat ketahanan lingkungan dan mitigasi perubahan iklim.
Kepala Desa Ponggok, Junaedi Mulyono menyampaikan bahwa penanaman pohon dilakukan di sejumlah titik strategis, seperti area sumber mata air, bantaran sungai, serta lahan-lahan publik desa.
Aksi ini merupakan bagian dari komitmen desa dalam menjaga keberlanjutan lingkungan di tengah meningkatnya ancaman perubahan iklim. Luas lahan yang ditanami kurang lebih sekitar 2 hektar.
"Gerakan ini bukan hanya menanam, tetapi merawat. Pohon-pohon ini kelak akan menjadi penyangga lingkungan bagi generasi mendatang. Ini sekaligus bagian dari program ketahanan pangan yang kita dorong untuk mempersiapkan kebutuhan buah untuk mendukung program makan bergizi gratis," sambungnya.
Ketua Departemen Manajemen Hutan IPB, Soni Trison mengatakan Desa Ponggok dipilih sebagai lokasi pendampingan karena memiliki potensi sumber daya alam yang besar serta komitmen pemerintah desa dalam inovasi lingkungan.
Program Desa Cerdas Iklim menggabungkan edukasi, aksi nyata, dan pemantauan keberlanjutan. Tujuan program ini adalah bagaimana desa bisa merespon isu perubahan iklim dengan aksi spontan, salah satunya dengan menanam pohon.
Penanaman pohon menjadi salah satu alternatif dalam melakukan aksi mitigasi perubahan iklim. Kegiatan kali ini, jenis bibit pohon yang ditanam meliputi durian, alpukat, nangka, jeruk, dan jambu dengan total 1.400 bibit pohon.
"Kami berharap pohon-pohon ini memberi dampak ekologis signifikan," ujarnya.
Dengan gerakan penanaman pohon ini, Desa Ponggok diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa yang tanggap iklim dan berdaya lingkungan, sekaligus memperkuat citra desa sebagai kawasan wisata air yang ramah alam.
Perwakilan PT Tirta Investama, Rama Zakaria mengatakan Desa Ponggok adalah salah satu living library atau perpustakaan hidup.
"Jadi aksi yang kita lakukan hari ini, itu secara ekosistem itu juga terintegrasi dengan wilayah hulu dan hilir. Sehingga kami menyebutnya dalam project payung kita yang disebut dengan pengolahan sumber daya air terintegrasi. Karena kita yakin bahwa ke depan persoalan air itu juga harus dipastikan untuk mendukung ketahanan pangan dan seterusnya tetap aman," imbuhnya. (Epr/Riz/Pan)

