Dari Bangelan, Kopi Gunung Kawi Melanglang Buana
Jagad Tani - Kopi Gunung Kawi asal Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, kian dikenal luas berkat tangan dingin Arief Widyawan, owner Artha Mandiri Jaya atau AMG Farm. Berawal dari inisiatif pribadi pada tahun 2022, Arief berhasil mengangkat kopi lokal Bangelan hingga menembus pasar ekspor.
"Awalnya di tahun 2022, tepatnya bulan Juni, saya memberanikan diri memunculkan nama Kopi Gunung Kawi. Selama ini kan Kopi Bangelan itu ikutnya Kopi Dampit. Padahal secara geografis rasa kopi tiap wilayah berbeda,” jelasnya saat dihubungi oleh tim Jagad Tani via telepon, Jumat sore (28/11).
Baca juga: Perjuangan Tisno Mengolah Limbah Cangkang Kerang Hijau
Dorongan tersebut tidak lepas dari latar belakang keluarganya yang sejak lama berprofesi sebagai petani kopi. “Orang tua saya dan saya sendiri itu petani kopi dari kecil. Daerah saya ini memang komoditasnya kopi robusta,” tambah Arief.
Pada awal perjalanan, Arief hanya memasarkan green bean (biji kopi mentah). Namun karena respons pasar yang positif, Arief kemudian mengembangkan produk hingga roasted bean dan kopi bubuk.
“Alhamdulillah banyak yang suka. Bahkan beberapa roastery datang ke lokasi dan pesan rutin,” tuturnya.
AMG Farm kini menyediakan tiga jenis kopi: Robusta, Arabica, dan Excelsa, yang semuanya tersedia dalam bentuk green bean, roast bean, dan bubuk. Namun untuk memastikan kualitas kopinya, Arief menerapkan grading yang ketat, sehingga memunculkan keunikan cita rasa kopi dari wilayah Gunung Kawi, khususnya dari daerah Bangelan.
“Green bean kita bagi beberapa grade, mulai grade 1 original, grade 1 premium, sampai asalan. Untuk roast bean juga ada dua kualitas, komersial dan premium yang kami sortir lagi setelah roasting. Rasanya lebih tebal, lebih bold. Rasa coklatnya juga lebih kuat. Karena di kami dominan biji kecil, jadi rasa kopinya lebih strong,” jelasnya.

Pemasaran AMG Farm kini telah menjangkau seluruh Indonesia, mulai Jawa, Kalimantan, Bali, Lombok, hingga Papua. Bahkan dalam setahun terakhir, AMG Farm mengikuti program Shopee Ekspor, dan sudah masuk ke tiga negara, yaitu Singapura, Malaysia, dan Filipina.
Selain menjual lewat marketplace seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, dan TikTok, penjualan offline hanya dilakukan dari rumah produksi di Dusun Tanaka, Desa Bangelan, Wonosari, Malang, dengan harga yang dibanderol mulai Rp 78 ribu–Rp 89 ribu untuk green bean tergantung grade, sementara roast bean robusta di marketplace mencapai Rp 135 ribu. Produk terlaris AMG Farm adalah robusta mentah grade 1, yang kini masuk kategori best seller di Shopee.
“Winning product kami itu Robusta Bangelan. Sekarang terlaris nomor 1 dan 2,” ujar Arief.
Arief menyebutkan kapasitas produksi AMG Farm cukup besar, terutama saat musim panen. “Untuk green bean grade 1, pas ramai bisa tembus 4,5 ton per bulan. Asalan sekitar 8 ton. Untuk roast bean sekitar 200–300 kilogram per bulan,” terangnya.
Baca juga: Anak Gajah Sumatera di Riau Mati Lagi
Bahan baku kopinya pun kini tidak hanya berasal dari kebun kopi milik keluarga saja, tetapi juga dari kerja sama serta bermitra dengan petani sekitar. “Punya sendiri sudah tidak mencukupi untuk kiriman, jadi kami tampung juga dari warga,” kata Arief.
Saat ini AMG Farm dikelola oleh tujuh orang di bidang operasional dan sortir. Arief berencana memperluas jaringan pemasaran agar Kopi Gunung Kawi semakin dikenal masyarakat luas.
“Kami masih tata manajemen dan kembangkan akun-akun marketplace supaya Kopi Gunung Kawi makin dikenal,” pungkasnya.

