DPR Usut Dalang Perusakan Kebun Teh Pengalengan
Jagad Tani - Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv, meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus perusakan kebun teh milik PTPN I Regional II Malabar di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, dan menegaskan bahwa penyidikan tidak boleh berhenti pada pelaku lapangan, tetapi harus menelusuri pihak-pihak yang diduga menjadi aktor intelektual di balik aksi perusakan.
“Kerusakan belasan hektare ini bukan pekerjaan kecil. Ada pola, ada pendanaan, dan jelas ada kepentingan. Saya minta polisi mengungkap siapa dalangnya,” ungkap Rajiv dalam keterangannya, Jumat (28/11).
Baca juga: Sulap Lahan Bekas TPS Jadi Urban Farming
Hal tersebut disampaikan oleh Rajiv, setelah menerima laporan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan pada Kamis, (27/11) di Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan. Tim gabungan dari Polresta Bandung dan Polsek Pangalengan mengecek langsung lokasi perkebunan teh yang rusak. Berdasarkan hasil olah TKP, kerusakan parah terjadi di tiga blok lahan.
Di Blok Bojong Waru, Kampung Bojong Waru, petugas menemukan kebun teh seluas sekitar lima hektare dengan kondisi batang yang dipotong dari pangkal dan dibiarkan mengering. Di Blok Cipicung I, Kampung Babakan Tirtasari, kerusakan lebih luas lagi, mencapai delapan hektare lebih. Adapun di Blok Cipicung II, Kampung Sukatinggal, sekitar satu hektare tanaman teh ditemukan dalam kondisi serupa.
“Jelas ada tujuan jangka panjang yang ingin dicapai. Entah itu penguasaan lahan, perubahan fungsi lahan, atau kepentingan bisnis tertentu. Saya tidak akan segan membawa perkara ini ke rapat dengan Kementerian BUMN jika diperlukan. Saya ingin hasil nyata. Jangan hanya rapat, tapi tidak ada tindakan. Negara tidak boleh kalah oleh pihak-pihak yang mencoba menguasai lahan BUMN secara ilegal,” terangnya.
Bukan hanya meminta pihak kepolisian untuk bergerak cepat, Rajiv juga mengajak masyarakat sekitar untuk ikut menjaga perkebunan teh Malabar, dan harus berani melapor jika melihat kegiatan mencurigakan. Bahkan, hingga kini proses penyidikan masih terus berlangsung, dan kepolisian menargetkan untuk dapat mengungkap pelaku serta jaringan yang terlibat dalam perusakan belasan hektare kebun teh tersebut.
“Siapa pun yang bermain di balik kerusakan ini, saya pastikan tidak akan lolos. Ini aset negara. Tidak boleh ada yang mempermainkannya,” tukas Rajiv.

