Jagad Tani - Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) ditemukan mati di Desa (Gampong) Meunasah Lhok, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh akibat terbawa arus banjir. Kondisinya terbenam tumpukan kayu hutan dan lumpur, setengah badannya terkubur dengan kepalanya mengarah ke bawah.
Adapun lokasi penemuan satwa tersebut, berada di kawasan terisolasi akibat banjir bandang luapan Sungai Meureudu, dan hanya bisa diakses dengan berjalan kaki sekitar dua jam.
Baca juga: Badak Jawa Musofa Mati Karena Penyakit Kronis
"Di desa ini tidak ada gajah, warga belum pernah lihat gajah karena biasanya gajah ada di hutan. Baru sekarang ini kami lihat gajah mati karena banjir," ungkap Muhammad Yunus, warga Desa Meunasah Lhok, dikutip dari Antara (30/11).
Menurunya, warga tidak bisa memindahkan bangkai gajah tersebut karena kondisi medan yang sulit dan tidak mempunyai peralatan memadai dan ada kemungkinan bahwa gajah tersebut, terseret oleh banjir dari hutan di bagian hulu sungai.
"Kami juga kaget ada banyak kayu hutan terbawa sampai ke sini. Saya tidak pernah lihat kayu-kayu sebesar ini," jelasnya.
Hasan Basri selaku Wakil Bupati Pidie Jaya, mengaku sudah mendapatkan informasi terkait penemuan bangkai gajah ditumpukan kayu hutan yang terbawa banjir bandang dan belum bisa memastikan apakah banjir bandang ini akibat kerusakan hutan di daerah hulu.
Dilanjutkan jika ada banyak kayu dari hutan yang hanyut terseret banjir sehingga menimbulkan kerusakan parah terhadap rumah warga, fasilitas umum, sekolah, dan rumah ibadah di Pidie Jaya.
"Sampai hari ini saya belum tahu kondisi di gunung bagaimana. Apakah kayu-kayu ini akibat penebangan atau apa, kami belum tahu. Insyaallah setelah ini kita akan cek kondisi hutan," tukasnya.

