• 9 December 2025

Pemulihan Lahan Pertanian Usai Bencana Banjir Sumatra

uploads/news/2025/12/pemulihkan-lahan-pertanian-usai-769243486387ac9.png

Jagad Tani - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan akan mempercepat pemulihan lahan terdampak bencana banjir dan longsor yang melanda Sumatra. Pelaksanaannya meliputi rekonstruksi lahan pertanian, pemberian benih dan bantuan alat mesin pertanian (alsintan), hingga menjamin distribusi bantuan berjalan lancar dan kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi tanpa hambatan.

“Kerusakan lahan relatif kecil dan tidak memengaruhi produksi nasional. Stok kita aman, bahkan berlebih. Beras yang berada di gudang Bulog adalah hasil produksi petani kita sendiri,” terang Amran.

Baca juga: Pengawasan Distribusi Minyakita Diperkuat Menjelang Nataru

Menurutnya, tiga provinsi yang terdampak berada dalam kondisi surplus beras untuk kebutuhan setahun penuh, yakni Aceh 871.000 ton, Sumatra Utara 1 juta ton, dan Sumatra Barat 500.000 ton. Ketersediaan ini memperkuat jaminan bahwa pasokan pangan bagi masyarakat yang terdampak masih terpantau aman.

Adapun pemetaan dampak kerusakan sawah secara terperinci yakni Sumatra Utara, sekitar 33.000 hektare, sementara di Aceh mencapai 119.000 hektare. Dari angka tersebut, sekitar 4.000 hektare mengalami puso (kerusakan). Guna mendukung pemulihan, penyaluran benih serta alat mesin pertanian (alsintan) akan disalurkan agar petani dapat segera kembali berproduksi.

Secara menyeluruh pemulihan lahan akan dilakukan, mulai dari perbaikan irigasi, rehabilitasi lahan, penyediaan benih, hingga percepatan pengolahan tanah menggunakan alsintan. Pendataan CPCL (Calon Petani Calon Lokasi) juga terus berjalan agar dapat dimulai kembali pada minggu pertama bulan Januari.

“Irigasi, benih, dan alat pengolah lahan semua ditanggung pemerintah pusat. Kita pastikan sawah yang rusak kembali seperti semula. Petani harus bisa segera mulai tanam kembali,” sambungnya.


Related News