Urin Kelinci, Pupuk Berkualitas Tinggi
JAKARTA - Siapa sangka, air kencing atau urin dari kelinci memiliki manfaat yang sangat dicari dalam bidang pertanian.
Urin dari hewan yang dikenal imut ini, merupakan salah satu sumber bahan organik yang mempunyai kandungan dan kualitas tinggi bagi pertumbuhan tanaman.
Di dalam urin kelinci, terkandung unsur hara tinggi yang tersimpan di dalamnya dam melebihi kandungan dari urin hewan lain.
Baca juga: Tujuh Pakan Terbaik untuk Kelinci
Kandungannya bahkan melebihi urin hewan seperti kuda, sapi, kambing dan hewan ternak lainnya.
Ahmad Fachrizal, petani muda asal Jakarta Selatan, pemilik kebun bibit Alpukat Cipedak, bahkan membuat pupuk organik dengan bahan dasar urin kelinci bagi tanaman yang dibudidayakan.
Pupuk ini juga memiliki banyak manfaat yang belum banyak diketahui para petani.
“Dengan pupuk yang telah difermentasi ini gunanya adalah untuk mengurangi zat amoniak ataupun bau yang ada pada bahan organik dari urin kelinci tersebut,” katanya saat ditemui di Kebun Bibit Alpukat Cipedak Tunas Muda, RT 004, RW 004, Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, kepada tim JagadTani.id belum lama ini.
Urin dari hewan pemakan tumbuhan atau herbivora ini dapat membantu mensuplai kebutuhan pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman.
Sebelum itu, pupuk perlu diproses dengan cara difermentasi terlebih dahulu.
“Di-fermentasi-nya, kalau bisa berubah warna, berubah baunya, berarti fermentasi yang kita buat berhasil. Nantinya setelah di-fermentasi, baunya itu kurang lebih seperti bau tapai, jadi berbau asam,” ujar pria berumur 32 tahun itu.
Rizal menjelaskan, ia memang sengaja memelihara kelinci-kelinci di kebunnya.
“Karena saya juga punya kelinci, kemudian juga memang membutuhkan unsur N yaitu Nitrogen dalam jumlah yang tinggi untuk pembibitan awal. Makanya, saya budidaya kelinci dan menghasilkan hasil sampingan dari si urin kelinci tersebut. Daripada harus beli, lebih baik produksi sendiri. Kemudian banyak orang juga yang tertarik ingin mencoba, maka akhirnya saya pasarkan juga sekaligus pupuk ini,” jelasnya.
Rizal menambahkan, urin kelinci bukan sekedar pupuk organik asal-asalan yang ia temukan.
Pupuk organik yang berasal dari urin kelinci ini telah banyak di uji coba dan telah banyak dilakukan penelitian mengenai kandungan yang terdapat di dalamnya.
Seperti dari Kementerian Pertanian juga telah melakukan uji riset, bahan organik yang paling banyak unsur Nitrogen atau unsur N yaitu berasal dari urin kelinci.
“Unsur N itu adalah unsur nitrogen yang dibutuhkan oleh pertumbuhan tanaman seperti untuk pertumbuhan daun, batang, dan juga untuk fase vegetatif-nya. Itu yang dibutuhkan. Beberapa petani di lembang sudah menggunakan urin kelinci untuk menanam sayuran seperti kol, kubis dan sayuran lainnya,” katanya.
Baca juga: Menilik Peternakan Kelinci di Ciputat
Harga yang ditawarkan oleh Rizal adalah Rp40.000 per botol.
Satu botol berisi satu liter atau 1.000 mililiter.
“Urin kelinci saya tampung, kemudian saya taruh di drum. Setelah sudah tertampung di drum, saya tambahkan EN4 dan gula. EN4 sama gula itu molase diaduk, dibuat cairan terpisah EN4 sama gula. Setelah itu, urin kelinci lainnya ditampung, kemudian hasil larutan yang tadi, dicampur ke drum yang berisi urin kelinci murni. Diaduk kemudian ditutup selama 14 – 21 hari. Setelah cukup hari, dibuka, diaduk lalu ditutup lagi. Lalu ketika sudah berubah warna, atau berubah aroma, berarti fermentasi kita berhasil,” tutupnya.