• 14 December 2025

Jelang Nataru, Wilayah Ini Panen Bawang-Cabai

uploads/news/2025/12/jelang-nataru-sejumlah-wilayah-57832f496ce7947.jpg

Jagad Tani - Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), panen cabai dan bawang merah berlangsung di berbagai wilayah. Sejumlah daerah bahkan berhasil memanen cabai di lahan yang cukup luas. Di Cianjur, Jawa Barat, panen mencapai 500 hektare. Berbagai kabupaten di provinsi Jawa Tengah seperti Temanggung tercatat panen 150 hektare, Banjarnegara 200 hektare, dan Magelang 700 hektare.

Sementara itu di Solok, Sumatera Barat juga mencatatkan panen sekitar 350 hektare, serta wilayah Enrekang, Sulawesi Selatan juga setidaknya tercatat 170 hektare cabai siap panen. Tunov Mondro Atmodjo selaku Ketua Asosiasi Champion Cabai Indonesia, menegaskan bahwa pasokan cabai dari berbagai sentra berada dalam kondisi aman.

Baca juga: 1.200 Ton Bantuan Beras Sumatra Sudah Disalurkan Pemerintah

"Secara umum, Cabai Rawit Merah, Cabai Keriting, Cabai Besar, hingga Cabai Rawit Hijau produksinya aman. Area tanam yang masuk fase panen cukup banyak,” jelas Tunov, Jumat (12/12). 

Akan tetapi, menurutnya kondisi cuaca yang dihadapi oleh para petani saat ini merupakan sebuah tantangan. Meski demikian, para petani champion telah menyampaikan komitmennya untuk ikut mengamankan pasokan nasional selama periode Natal dan Tahun Baru.

“Memang ada faktor hujan deras di beberapa titik yang membuat proses panen dan distribusi agak terhambat. Tapi untuk ketersediaan cabai sendiri, aman dan siap menopang kebutuhan jelang Nataru. Kami sudah ambil posisi. Semua jaringan champion bergerak memastikan distribusi tidak terputus,” tegasnya.

Sementara itu, untuk komoditas bawang merah, panen juga meluas di beberapa daerah utama. Seperti Nganjuk sekitar 1.500 hektare, Brebes 3.000 hektare, Solok 1.000 hektare, dan Enrekang 1.000 hektare. Luas panen yang besar ini berdampak langsung pada stabilitas harga di pasar.

Petani champion dari Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, yakni Akat, memastikan bahwa wilayahnya tengah memasuki panen raya bawang merah, panen yang meluas ini menurutnya langsung berdampak pada harga di pasaran. 

“Di Kecamatan Gondang dan Sukomoro saja, panen Desember ini tidak kurang dari 1.500 hektare. Untuk harga, bawang merah yang sebelumnya Rp 32.000–36.000 per kilo sekarang turun ke kisaran Rp 28.000. Ini karena pasokan mulai masuk dari berbagai daerah,” jelasnya. 

Ketersediaan cabai dan bawang merah yang melimpah bisa menjadi momentum dalam menjaga stabilitas harga pangan di akhir tahun. Dengan panen besar yang berlangsung di wilayah, tentu membuat pasokan komoditas cabai dan bawang berada dalam kondisi aman, sehingga stabilitas harga bisa lebih terjangkau jelang libur panjang Nataru.

Related News