Kisah Madrouf Membangun Ternak Cupang
“Terus terang saya sempat down waktu itu, sampai punya utang besar. Panen gagal dikarenakan faktor cuaca. Tapi, karena saya penasaran hancur di sini, maka harus bangkit lagi di sini.”
BOGOR - Berbagai jenis ikan hias air tawar yang dibudidayakan di sejumlah pekarangan rumah menjadi pemandangan jamak di Kampung Kukupu, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat.
Deretan kolam-kolam ikan baik tembok maupun terpal dari yang ukuran kecil hingga besar tampak menghiasi area rumah-rumah warga.
Di Kampung Kukupu, budidaya ikan hias air tawar ternyata telah dilakukan sejak puluhan tahun lalu.
Baca juga: Cara Membedakan Halfmoon dengan HMPK
Salah satu warga yang sudah beternak ikan hias air tawar sejak puluhan tahun yaitu, Madrouf Abdul Sorid.
"Saya mulai terjun pertama kali membudidayakan ikan cupang sekitar 25 tahun lalu. Awalnya dari iseng saja dengan memelihara sepasang cupang, jantan dan betina yang kemudian dijadikan indukan," kata Madrouf, baru-baru ini.
Ia mengemukakan, memang menjadi petani cupang tak sekadar tekun, sabar, dan kerja keras, tapi juga memiliki sikap pantang menyerah.
Seperti dalam perjalanannya, ia bangun kembali setelah mengalami jatuh dalam sekitar medio 2008.
"Terus terang saya sempat down waktu itu, sampai punya utang besar. Panen gagal dikarenakan faktor cuaca. Tapi, karena saya penasaran hancur di sini, maka harus bangkit lagi di sini. Kalau saya begitu, pantang menyerah walaupun bisa usaha yang lain," ucap dia.
Hingga saat ini, Madrouf masih terus bergelut dengan dunia usaha budidaya ikan cupang meski di tengah pandemi COVID-19.
Tepat berada di samping rumahnya di RT. 04, RW. 08, ada dua kolam khusus yang diisi ratusan indukan jantan dan betina cupang.
Selebihnya dari belasan kolam yang ada, ia gunakan untuk media pembesaran anakan cupang yang dipersiapkan untuk dijual ke pasaran.
Jumlahnya ditaksir mencapai ribuan ekor cupang.
"Cupang (jenis) ini dibilang cupang Bogor saja. Karena dari tadinya ikan belum banyak warna, saya kombinasikan setiap pengembangbiakan hingga akhirnya seperti ini, jadi multi warna," ujar pria berusia 64 tahun itu.
Madrouf mengaku tak kesulitan dalam hal pemasaran budidaya ikan cupang, lantaran telah memiliki pangsa pasar sendiri yang rata-rata datang langsung ke lokasi budidaya.
Baca juga: Manfaat Tersembunyi Daun Ketapang
Untuk satu ekor cupang, dijual dengan harga variatif, tergantung warna.
Dari mulai kisaran Rp2.000, sampai Rp15.000 dengan usia ikan antara empat sampai 4,5 bulan.
"Di sini tergantung indukan, biasanya satu indukan itu bisa menghasilkan seratus bahkan seribu turunan anakan cupang. Agar hasilnya optimal, tentu asupan pakan berupa kutu air harus diperhatikan," tandasnya.