Manfaat Garam Krosok untuk Ikan
“Pada dasarnya, pemberian garam ini dilakukan untuk mencegah terjadinya luka pada ikan hias yang bisa datang kapan saja, akibat dari ketidakseimbangan larutan antara ikan dan lingkungannya.”
TANGERANG - Bagi para peternak ikan terutama ikan hias, sudah banyak yang mengenal garam krosok ini.
Keberadaannya bisa dikatakan bukanlah hal yang asing lagi.
Bahkan, keberadaan garam ikan ini untuk penghobi ikan hias, merupakan sebuah keharusan.
Baca juga: Mengatasi Penyakit Kuncup pada Cupang
Pada umumnya, garam ikan sama dengan garam pada umumnya.
Rupa, bentuk, serta rasanya sama seperti garam biasa.
Hal yang membedakan garam ikan dari jenis garam lain yaitu yang terkandung di dalamnya.
Memang, tekstur yang terdapat pada garam krosok lebih kasar, karena garam ini belum diolah atau masih kotor.
Biasanya, kita mencari garam yang mengandung yodium untuk digunakan pada makanan saat memasak.
Namun, garam ikan hanya mengandung senyawa NaCl saja.
Sebab, apabila ada senyawa lain seperti yodium pada garam tersebut, dikhawatirkan akan memberikan pengaruh buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan ikan.
Berbeda dengan garam dapur yang sudah diperkaya dengan yodium, garam ikan tidak mengandung mineral itu.
Salah satu peternak yang menggunakan garam krosok untuk ikan hiasnya yaitu Nikko, pemilik peternakan cupang di Kelurahan Kreo Selatan, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Banten.
Ia selalu memberikan garam krosok di setiap akuarium ikannya.
“Pada dasarnya, pemberian garam ini dilakukan untuk mencegah terjadinya luka pada ikan hias yang bisa datang kapan saja, akibat dari ketidakseimbangan larutan antara ikan dan lingkungannya,” jelasnya kepada tim JagadTani.id belum lama ini.
“Tapi dosis pada garamnya juga harus sudah diatur dalam kemasannya dan kondisi lingkungan kolam. Pemberian garam juga bermanfaat buat nyembuhin penyakit, baik berupa bakteri maupun jamur yang dapat mematikan ikan,” tambahnya.
Selain itu, garam krosok juga berfungsi untuk mengatasi parasit pengganggu yang menyerang tubuh ikan.
Ikan yang terserang parasit selanjutnya direndam menggunakan garam krosok selama beberapa jam.
Lalu, lama kelamaan garamnya akan larut sendiri.
Cara ini cukup manjur untuk merontokkan parasit yang menempel pada ikan.
Lamanya waktu perendaman bergantung pada jenis ikan itu sendiri.
Setiap ikan mempunyai ketahanan terhadap garam yang berbeda-beda.
Baca juga: Jentik nyamuk, Pakan Wajib Cupang
Oleh karena itu, ikan harus selalu diawasi selama proses perendaman.
Jika ikan menunjukkan gejala lemas dan tampak melayang, segera pindahkan ikan ke air tanpa garam dan beri sirkulasi udara dengan aerator agar ikan kembali segar.
“Cara memberinya jangan kebanyakan juga. Harus sedikit, cukup mencampurkan dengan air hingga kadar sekitar 2-5% pada akuarium atau toples yang ada,” tutupnya.