Palembang Menanti Sapi Pilihan Jokowi
“Kedua sapi ini memang tekstur dagingnya empuk dibanding dengan sapi lokal. Dagingnya lebih padat.”
PALEMBANG - Presiden Joko Widodo rencananya akan menyerahkan hewan kurban untuk warga Kota Palembang, Sumatera Selatan saat pelaksanaan Idul Adha 1441 Hijriah nanti.
Seperti diketahui, setiap tahunnya Presiden Jokowi selalu memberikan hewan kurban di setiap daerah di Indonesia, tak terkecuali di Palembang.
Tahun lalu, Presiden Jokowi memilih sapi jenis ongole seberat 1,1 ton dengan harga Rp85.000.000 untuk diserahkan ke panitia kurban Masjid Agung Palembang.
Baca juga: Saatnya Berburu Hewan Kurban Berkualitas
Tahun ini rencananya Jokowi juga akan menyerahkan sapi kepada masyarakat Palembang.
Namun, belum diketahui jenis sapi mana yang akan dipilih.
Meski demikian, pemerintah pusat sudah mengutus tim untuk memeriksa dua jenis sapi yaitu limosin dan simmental.
Pemilik peternakan Dwikarya Farm, Idil mengaku, ia sudah dua tahun berturut-turut dipercaya untuk menyiapkan hewan kurban bagi Presiden Jokowi.
"Limosin atau simmental harganya Rp85.000.000. Harganya memang masih sekitar itu," ujarnya.
Kedua sapi yang akan dipilih, masing-masing memiliki berat yaitu 1,169 ton untuk simmental dan 1,158 ton untuk limosin.
"Kedua sapi ini memang tekstur dagingnya empuk dibanding dengan sapi lokal. Dagingnya lebih padat," ungkapnya.
Untuk usianya, sapi limosin yang akan dikurbankan berusia empat tahun, sedangkan sapi simmental berusia lima tahun.
"Saya sendiri belum tahu mana yang akan dipilih, jadi masih tunggu keputusannya nanti," ujar dia.
Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Iskandar mengatakan, pengecekan sapi hewan kurban Presiden Jokowi nantinya dilakukan oleh Balai Pembibitan Ternak Unggul-Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) beserta Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel.
Baca juga: Mengenal Sapi-Sapi Kurban Pilihan Jokowi
Nantinya, tim akan memeriksa secara menyeluruh, guna memastikan sapi yang akan dipilih nantinya dalam kondisi sehat.
Sapi diperiksa mulai dari cek fisik, pengukuran suhu tubuh menggunakan thermal gun, hingga pengecekan pemberian pakan.
Semua itu dilakukan terhadap sapi-sapi yang masuk dalam kategori pilihan.
"Kondisi feses juga diperiksa untuk memastikan sapi tidak cacingan. Termasuk dengan bagaimana proses pemberian obat cacing pada sapi juga kita periksa untuk memastikan agar sapi yang dipilih nanti benar-benar dalam kondisi sehat," tutupnya.