• 29 March 2024

Menyelami Bisnis Aquascape

Butuh kesamaan visi dan kemampuan bertahan hidup dalam berbisnis aquascape.

JAKARTA - Ingatan Wendy Kurniawan kembali ke 2008 saat ia gemar memelihara ikan. Karena ketertarikan terhadap ikan itu, Wendy pun mencari tahu bagaimana agar motif maupun warna ikan menjadi cerah dan maksimal. “Saya cari di internet katanya butuh tanaman, akhirnya saya cari tahu mengenai tanaman di berbagai forum dan akhirnya saya tahu mengenai Aquascape. Tadinya, saya suka ikan, sekarang saya malah suka tanamannya,” kata Wendy, salah satu pemilik toko aquascape, Aquajaya, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Pada 2010, Wendy bertemu temannya, Dody Aly Wijaya, yang berencana ingin membangun toko aquascape. Saat itu, kebetulan Wendy memiliki kebutuhan prioritas yang lain, hingga akhirnya Dody membuka Aquajaya. Di 2016, Dody yang sudah memiliki banyak bisnis toko aquascape, meminta Wendy dan temannya, Herry Winata untuk membantu usahanya di Aquajaya. Gayung bersambut, ajakan Dody itu langsung diterima oleh Wendy.

Wendy mengaku jika ia langsung menerima ajakan Dody karena ia memang menyukai hobi aquascape. Selain itu, Wendy mengaku jika lewat bisnis ini ia bisa mengenal banyak orang saat terjun ke bisnis aquascape. Ditambah, dengan mulai mudahnya komunikasi dan berkembangnya media sosial, membuat Wendy bisa mengenal para pecinta aquascape dari seluruh dunia.

“Kalau ada kontes baik itu skala nasional maupun internasional, kita bisa bertemu penghobi lain itu seperti sudah kenal dekat,” katanya saat ditemui di tokonya belum lama ini.

Kecintaan Wendy terhadap aquascape juga berdampak positif terhadap Aquajaya. Sekarang ini saja, walau Wendy tidak mengungkapkan omzetnya, namun hingga saat ini Aquajaya sudah memiliki cabang di tempat lain. Seperti di Menteng, Jakarta Pusat; Malang, Jawa Timur; Surabaya, Jawa Timur; Bogor, Jawa Barat. “Doakan saja kita akan buka di Bekasi, Jawa Barat,” ungkapnya.

Selain Aquajaya, Wendy juga mengungkapkan jika ia dan kawan-kawannya juga memiliki bisnis lain yaitu Aquariset, “sister company” dari Aquajaya. Aquariset yang berkantor di Jakarta Selatan ini merupakan produsen lokal dari perlengkapan aquascape dan pupuk yang sudah mengembangkan bisnisnya, baik itu skala nasional maupun internasional. Wendy pun mengungkapkan jika semua peralatan dan kebutuhan aquascape dibuat sendiri oleh Aquariset.

“Untuk Aquariset kita akan meluncurkan produk-produk baru hingga akhir tahun, seperti peralatan gunting, pinset, kita juga akan meluncurkan aquarium yang seperti lampu tidur,” ungkapnya.

Meski mulai berkembang, namun menjalankan bisnis aquascape bukan perkara mudah. Menurut Wendy, pada 2000 awal hingga 2010 bisnis aquascape agak cukup sulit karena produk-produknya banyak yang diimpor dari Jerman, Prancis, dan Jepang dan harganya cukup tinggi, karena itu aquascape kala itu merupakan “hobi yang mahal.”

“Pada 2010 hingga sekarang banyak produk-produk asal Taiwan dan China serta produk lokal sudah mulai banyak jenisnya. Memenuhi kebutuhan aquascape dan harganya juga sangat terjangkau. Jadi semakin banyak dan murah barang, penghobi juga semakin banyak,” tuturnya.

Untuk itu, ia pun memberi saran bagi sahabat tani yang ingin membuka bisnis aquascape untuk bisa bertahan hidup di dunia bisnis. Karena menurutnya, banyak orang yang ingin memulai bisnis aquascape namun tidak dapat mengembangkan usahanya dan akhirnya berhenti di tengah jalan. “Jika pemiliknya lebih dari satu orang harus bisa menyamakan visi dan bisa bertahan hidup,” tutupnya.

Related News