• 22 November 2024

Petani Kota Bogor Dapat Alsintan

uploads/news/2020/10/petani-kota-bogor-dapat-794058e45a4e0da.jpg

Survei kita menunjukkan komoditas pertanian ini demand-nya luar biasa, kebutuhan sayur mayur itu naik 300% dari kondisi biasa.”

BOGOR - Puluhan kelompok tani di Kota Bogor mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) dari Kementerian Pertanian (Kementan) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Penyerahan bantuan secara simbolis berlangsung di kantor Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP), Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Senin (12/10).

Baca juga: Budidaya Wasabi di Kota Bogor

Acara penyerahan tersebut dihadiri oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, anggota Komisi IV DPR RI, dan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor dari Partai Golkar, Budhy Setiawan dan Eka Wardhana, serta jajaran DKPP.

Adapun bantuan tersebut, diantaranya berupa hand sprayer, pompa air, hand tracktor, dan mesin panen padi.

Selain itu, terdapat pula puluhan ekor sapi, ratusan ayam, dan kambing, satu juta bibit ikan, dan sebagainya.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, sektor pertanian di masa pandemi COVID-19 tidak terkena dampak yang signifikan, bahkan permintaan khususnya komoditas sayuran mengalami peningkatan.

"Survei kita menunjukkan komoditas pertanian ini demand-nya luar biasa, kebutuhan sayur mayur itu naik 300% dari kondisi biasa," kata Bima Arya usai menyalurkan bantuan kepada para kelompok tani.

Bima juga menyebut, kelompok wanita tani (KWT) di Kota Bogor juga bertambah jumlahnya di masa pandemi ini.

Untuk itu, orang nomor satu di Kota Hujan tersebut mendorong, agar bantuan tersebut dimanfaatkan untuk menciptakan lapangan kerja baru sehingga bisa bermanfaat untuk banyak orang.

Di samping itu, DKPP juga diminta untuk memberikan pendampingan kepada kelompok tani dari hulu hingga ke hilir.

"Bukan hanya pendampingan penyuluhan dalam konteks produksinya tetapi juga disambungkan dengan marketingnya. Saya kira itu penting. Jadi, istilahnya kita kawal dari hulu ke hilir, dari ujung ke ujung,” ujarnya.

Supaya alat-alat yang sederhana ini efeknya besar, karena plus kemauan plus pembinaan dan plus didorong untuk memasuki pasar jadi mudah. Mudahan-mudahan bisa membantu bapak ibu sekalian bukan hanya mencukupi kehidupan sendiri tapi juga menciptakan lapangan kerja," tambahnya.

Sementara itu, Kepala DKPP Kota Bogor, Anas S. Rasmana mengatakan, bantuan tersebut akan disalurkan kepada 80 kelompok tani.

Terkait peluang lapangan kerja, pihaknya akan terus mendorong masyarakat perkotaan untuk menerapkan sistem urban farming di tengah keterbatasan lahan pertanian.

Baca juga: Demi Menghidupkan Kembali Kampung Pisang

Berdasarkan catatan DKPP, dari luas wilayah 11.850 hektare, Kota Bogor memiliki lahan pertanian seluas 170 hektare.

Dari luas lahan pertanian itu, 52 hektare di antaranya masuk dalam Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

"Total lahan pertanian itu 170 hektare tapi lahan yang tidak boleh dialihfungsikan dan tetap harus digunakan pertanian itu 52 hektare. Dengan keterbatasan itu, kita manfaatkan perkantoran ada lahan yang tidak terpakai, halaman rumah juga kita buat namanya urban farming, atau pun budikdamber (budidaya ikan dalam ember)," imbuh Anas. 

Related News