"Sebenarnya nama asli dari tanaman ini adalah Adenium, hanya orang indonesia biasa menyebutnya dengan kamboja jepang atau mawar gurun."
JAKARTA - Tanaman kamboja biasanya identik dengan pemakaman.
Namun, kamboja yang satu ini berbeda, karena tanaman kamboja yang satu ini sering dijadikan sebagai tanaman hias untuk di rumah maupun di kantor.
Kamboja tersebut bernama Adenium obesum atau lebih dikenal dengan nama kamboja jepang.
Kamboja jepang merupakan spesies tanaman hias yang batangnya besar dan warna bunganya bermacam-macam, serta daunnya yang berbagai ragam bentuk, ada yang panjang, lonjong, runcing, kecil, dan besar.
Baca juga: Fakta Menarik dari Kamboja Jepang
Nama Adenium sendiri diambil dari nama tempat tanaman ini berasal yaitu, Aden, ibu kota Yaman.
Sedangkan nama kamboja jepang sendiri berasal dari penilaian masyarakat Indonesia terhadap sesuatu yang kecil berasal dari Jepang.
Seperti contoh, biasanya tanaman yang besar akan disebut dengan sebutan ‘bangkok’ dan yang kecil disebut ‘Jepang,’ oleh karena itu masyarakat di indonesia pun menamakan dengan kamboja jepang.
Kamboja jepang ini juga sudah banyak dibudidayakan oleh masyarakat, salah satunya Asep, pria asal Kampung Sembung RT.09/RW. 06, Kelurahan Cikokol, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Provinsi Banten.
"Ciri pada adenium obesum itu biasanya, mempunyai bonggol yang besar dan agak memanjang ke atas lalu menumbuhkan batang di atas bonggolnya dan bercabang," ucapnya kepada Jagadtani.id belum lama ini.
"Sebenarnya nama asli dari tanaman ini adalah Adenium, hanya orang indonesia biasa menyebutnya dengan kamboja jepang atau mawar gurun," lanjutnya
Asep sendiri mengaku, alasan dirinya menyukai tanaman hias lantaran hobi tersebut diturunkan oleh orang tua beserta pamannya, yang juga bergelut di bidang tanaman.
"Kalau adenium sebenarnya termasuk salah satu tanaman bonsai, karena bentuknya yang cantik. Jadi, kalau dibonsai makin cantik," ujarnya.
Baca juga: Kenali Berbagai Jenis Penyakit Adenium
Menurutnya, tinggi tanaman kamboja jepang umumnya bisa mencapai 1,5 meter, serta bisa tetap hidup hingga ratusan tahun di daerah yang panas dan kering.
Karena itu, untuk merawatnya pun tergolong mudah.
"Sebenarnya memang merawat tanaman ini tidak sesulit yang dibayangkan orang selama ini, yaitu tanaman ini takut air. Padahal tidak, jika media tanaman diberi lubang supaya air yang masuk ke dalam pot tidak menggenang dan langsung keluar," Jelasnya.
"Makanya, tanaman ini kuat bertahun-tahun, karena akarnya yang besar itu untuk menyimpan dan menyuplai air hingga satu tahun walaupun tidak ada air di gurun," tutupnya.
