Jadi Jutawan Berkat Bawang Merah
BOGOR - Bawang merah selalu menjadi bahan utama dalam setiap masakan. Tanpa adanya bawang, rasa masakan tidak akan terasa sedap. Sedapnya bawang ini ternyata juga dirasakan oleh para petani bawang. Bayangkan saja, petani bawang sanggup meraup keuntungan hingga mencapai Rp80 juta per dua bulan.
Saman, merupakan salah satu petani bawang yang tinggal di Bogor, Jawa Barat dan sudah puluhan tahun membudidayakan bawang merah. Sekarang, ia bersama para petani di Kelurahan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, sudah memiliki lahan seluas dua hektare yang diisi tanaman bawang merah. Namun, sebelum Saman menjelaskan terlebih dahulu cara merawat bawang merah.
“Kalau musim hujan bawang, merah panen itu membutuhkan sekitar 55 hari. Tapi, kalau musim kemarau bisa 60 sampai 70 hari, tapi di lain tempat, beda -beda biasanya, tergantung tanahnya. Perawatannya itu kalau kemarau siramnya selang satu hari, tapi kalau musim hujan tidak pernah disiramlah, terus kalau sudah umur lima hari sudah mulai disemprotkan vitamin-vitamin. Karena pada awalnya, bibit ulat itu sudah mulai tumbuh, jadi bahaya kalau tidak dikasih vitamin,” jelasnya saat ditemui Rabu pagi (30/10).
Selain cara merawat, pemupukan dalam menanam bawang merupakan hal yang penting. Pemupukan biasanya dilakukan secara bertahap dan juga teratur, namun tergantung musim.
“Pemupukan dari lima sampai tujuh hari itu pemupukan pertama, yang pertama itu pupuk dasar juga harus ada seperti pupuk organik. Kemudian dari 20 sampai 25 hari itu pemupukan yang kedua itu pemupukan ditambah di buahnya, lalu yang terakhir dari umur 30 sampai 35 itu sudah pemupukan yang terakhir,” kata Saman.
Namun seperti petani pada umumnya, setiap petani bawang merah memiliki kenadala yang sama. Meski memiliki lahan tanaman bawang merah yang luas, tidak luput dari datang hama hingga perubahan cuaca.
“Kendala yang dihadapi itu terutama ulat dan serangga, ulat itu banyak sekali bahkan setiap hari harus diambil. Kalau tidak diambil, daun-daunnya bisa habis. Terus kendala yang kedua itu jamur, tapi kalau kemarau seperti ini jamur jarang sih, lebih banyak serangga,” jelasnya
Meski demikian, salah satu alasan mengapa budidaya bawang merah layak dikerjakan karena bawang merah merupakan salah satu komoditi pokok yang memiliki nilai jual tinggi. Itulah kenapa usaha bawang merah makin digandrungi masyarakat.
“Per hektare itu hasil panennya rata-rata empat sampai lima ton, jadi untuk per hektare setiap dua bulan itu menghasilkan sekitar Rp80 juta, tapi itu belum dipotong sama biaya perawatan dan operasional lainnya. Untuk operasional kepotong kira-kira 50% sampai 60%. Jadi, dalam dua bulan bisa menghasilkan Rp40 juta, itu juga kalau bawang merahnya bagus,” tutupnya.