Belida, Ikan Enak yang Langka
Ikan yang diumumkan kepunahannya merupakan spesies endemik Indonesia, Chitala lopis atau sering disebut belida lopis jawa.
JAKARTA - Pada awal tahun ini, satu dari empat spesies ikan air tawar Indonesia, Belida, dinyatakan punah oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).
Ikan yang diumumkan kepunahannya merupakan spesies endemik Indonesia, Chitala lopis atau sering disebut belida lopis jawa.
Belida sendiri memiliki empat spesies, yaitu Chitala bornensis atau belida borneo, Chitala hypselonatus atau belida sumatra, Notopterus notopterus atau belida jawa, dan Chitala lopis atau belida lopis jawa.
Baca juga: Mengenal Lamprey, Ikan Pelawan Kanker
Sebaran belida lopis jawa di Indonesia terdapat di paparan sunda (Sumatera, Jawa, dan Kalimantan).
Kepunahan ikan ini disebabkan oleh penangkapan ikan yang masif dan kerusakan di habitat asli.
Selain itu, ikan ini juga memiliki fekunidats yang relatif rendah.
Ikan belida sendiri tergolong ikan purba yang bersifat predator dan nokturnal atau pada siang hari ikan ini bersembunyi diantara vegetasi.
Ikan belida sendiri merupakan bahan utama dari pempek dan pepes, yang dinilai rasanya paling enak ketimbang ikan tenggiri maupun gabus.
Selain itu, ikan belida juga bergizi bagi kesehatan tubuh.
Di setiap 100 gram ikan belida mengandung 0,14 miligram riboflavin; 303 miligram kalsium; 1,20 miligram tiamina; 1,4 miligram niasin; 0,8 miligram seng; 79,2 gram air; 356,0 miligram kalium, dan 315 miligram fosfor.
Baca juga: Ikan Kudu-Kudu, Favorit Masyarakat Makassar
Karena itu, mengkonsumsi ikan belida secara teratur sesuai angka kecukupan gizi dan sesuai kebutuhan gizi per hari juga bermanfaat bagi kesehatan seperti: mencegah risiko anemia, menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam darah.
Selain itu, daging ikan belida juga mampu mencegah terjadinya hipertensi, menyeimbangkan tingkat keasaman darah, mencegah risiko terjadinya penyakit sistem pembuluh darah, membantu proses pembekuan darah, menurunkan risiko terjadinya gagal jantung, menjamin kestabilan gula darah, dan mencegah penyumbatan pembuluh darah.