• 2 May 2024

Raih Keuntungan Lebih dengan Mina Padi

“Ini merupakan salah satu inovasi yang menarik, bisa menyatukan dua komuditas dalam satu lahan. Budidaya ini dinilai sangat efisien dalam meningkatkan pertanian dan dapat memberikan keuntungan yang lebih dari pada sawah konvensional”

Petani milenial mulai ikut berkompetisi dalam mengembangkan diri melalui sektor pertanian dan juga perikanan. Para petani mulai menggali potensi di bidang pertanian dengan membuat inovasi demi meningkatkan hasil yang lebih efektif, salah satunya melalui sistem mina padi yang saat ini sedang marak kita jumpai.

Mina padi merupakan salah satu budidaya baru yang telah dikembangkan dengan memanfaatkan air sawah dengan volume lebih banyak dari pada sawah pada umumnya. Sahabat Tani bisa langsung membedakan mina padi dan padi konvensional dengan langsung melihat genangan air disamping sawah, yang mana ini bertujuan untuk membudidayakan ikan dan dibagian tengah sawah ditanami dengan padi. Sistem mina padi menjadi salah satu langkah positif yang ada pada sektor pertanian.

“Ini merupakan salah satu inovasi yang menarik, bisa menyatukan dua komuditas dalam satu lahan. Budidaya ini dinilai sangat efisien dalam meningkatkan pertanian dan dapat memberikan keuntungan yang lebih dari pada sawah konvensional,” jelas Ricky, salah satu petani yang menggunakan sistem Mina Padi di Kampung Mina Padi Dusun Samberembe, Desa Candibinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta.

Baca juga: Memanjakan Mata di Kampung Mina Padi

Lebih lanjut, pria berusia 35 tahun itu menjelaskan, salah satu yang membedakan mina padi dan sawah konvensional pada umumnya yaitu penggunaan pupuk yang hanya digunakan pada awal pembibitan. Selain mempermudah para petani dalam melakukan perawatan, beras dari sistem mina padi jauh lebih sehat, sebab tidak menggunakan pestisida dan bahan kimia lainnya. Penggunaan pestisida sangat dihindari dalam sistem mina padi, karena dapat mempengaruhi ikan yang ada disekitarnya bahkan bisa mati.

Tantangan lainnya, Sahabat Tani harus memperhatikan perubahan hama yang terjadi pada sistem mina padi. Jika pada umumnya tikus dan burung merupakan salah satu hama yang paling mengganggu dalam menanam padi, saat ini yang menjadi tantangan lainnya yaitu adanya hama berupa musang darat. “Ada satu hama baru yang muncul, mereka lebih pintar dari hama lainnya, musang darat namanya. Biasanya mereka mengincar ikan yang ada di mina padi,” kata Ricky.

Baca juga: Untung Dobel dari Mina Padi

Setalah banyaknya uji coba terhadap jenis-jenis beras yang ada di Indonesia, beras hasil sistem mina padi dirasa sangat ramah dan cocok untuk segala jenis beras dan telah menjadi salah satu beras lokal yang menjadi unggulan di Kabupaten Sleman. Beras tersebut adalah Sambada merah dan hitam, karena memiliki kualitas yang cukup baik dan juga harga yang tidak terlalu tinggi, sehingga banyak petani di Yogyakarta yang menggunakan beras tersebut.

Tak hanya itu, kata Ricky, Sahabat Tani juga perlu memperhatikan jenis ikan yang cocok untuk mina padi, tidak sembarang ikan yang bisa hidup dan bertahan di air yang penuh dengan lumpur. Adapun ikan-ikan yang mampu bertahan dalam sistem mina padi antara lain ikan nila, mujair, emas, dan koi. Ikan-ikan jenis tersebut memiliki pertumbuhan cepat, tahan terhadap berbagai jenis penyakit, memiliki harga jual yang cukup tinggi dan juga sangat diminati oleh para konsumen.

Baca juga: Cipratan Emas Mina Padi Purbalingga

Related News