• 5 May 2024

Lebih Subur, Petani Pilih Mina Cabai

“Awalnya sempat diragukan karena pada dasarnya tumbuhan cabai ini tidak bisa hidup jika memiliki banyak kandungan air disekitarnya, tapi dengan dilakukan uji coba beberapa kali malah banyak petani yang mulai tertarik budidaya mina cabai"

Sudah banyak sekali terobosan teknologi dalam bidang pertanian di era yang modern ini, penerapan teknologi juga biasanya di sesuaikan dengan kondisi lingkungan masing – masing. Gagasan teknologi pertanian mulai masuk ke Yogyakarta sejak tahun 2015 salah satunya yang saat ini cukup terkenal yaitu teknologi mina yang berada di Kampung Mina Padi.

Ricky Wahid Syam, Ketua Kampung Mina Padi Samberembe menjelaskan, mina cabai merupakan salah satu teknologi terusan dari konsep sebelumnya yaitu budidaya mina padi. Kata Ricky, yang membedakan dari kedua teknologi tersebut yaitu terdapat pada jenis media tanam dan volume air yang digunakan.

“Alasannya selain karena lebih menguntungkan, mina cabai juga sangat mudah perawatannya. Intinya yang perlu diperhatikan yaitu volume air jangan terlalu banyak tidak seperti mina padi," kata Ricky kepada Jagad Tani saat ditemui di Kampung Wisata Mina Padi, Dusun Samberembe, Desa Candibinangun, Kecamatan Pakem, Sleman Yogyakarta.

Baca juga: Raih Keuntungan Lebih dengan Mina Padi

Lebih lanjut pria berusia 35 tahun ini mengatakan, terdapat satu nilai ekologi dari tanaman cabai dengan menggunakan teknologi mina yaitu budidaya menggunakan mina cabai memiliki tingkat kesuburan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanaman cabai konvesional. Berkurangnya hama pada budidaya mina cabai juga menjadi poin positif dan ditambah dengan perawatan yang cukup mudah karena tanah yang terdapat pada mina cabai memiliki kelembapan yang cukup.

“Awalnya sempat diragukan karena pada dasarnya tumbuhan cabai ini tidak bisa hidup jika memiliki banyak kandungan air disekitarnya, tapi dengan dilakukan uji coba beberapa kali malah banyak petani yang mulai tertarik budidaya mina cabai,” jelas Ricky.

Baca juga: Memanjakan Mata di Kampung Mina Padi

Selain itu, budidaya mina cabai bisa meraup keuntungan lebih karena biaya penggunaan pestisida dan pupuk kimia pada perawatannya bisa berkurang hampir 90 persen bahkan hampir tidak ada. “Jarang bahkan hampir tidak pernah menggunakan pupuk kimia karena penggunaan pupuk yang memiliki kandungan bahan kimia bisa bikin ikan yang ada di mina cabai mati” kata Ricky.

Ricky mengatakan, kualitas cabai yang dihasilkan dari teknologi mina cabai lebih baik dari pada cabai konvesional. Hal ini karena sedikitnya hama dan penyakit yang menyerang mina cabai membuat kualitas cabainya itu sendiri tumbuh dengan baik. Lalu penggunaan pupuk yang dipakai hanya menggunakan pupuk organik yang berasal langsung dari kotoran ikan yang ada pada kolam mina cabai.

Baca juga: Untung Dobel dari Mina Padi

Related News