• 2 December 2024

Begini Cara Ternak Ayam Kampung

Arga yang sebelumnya memiliki 400 ekor ayam kampung, dengan tekun dan trik menjalankan ternak ayam berhasil menyulap kandangnya menjadi 4000 ekor ayam kampung.

Seriring meningkatnya permintaan ayam kampung baik daging maupun telurnya, ternak ayam kampung kini banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Ada yang beternak ayam secara semi intensif ada juga yang secara intensif.

Awalnya ternak ayam kampung banyak dilakukan secara subsisten alias sebagai sampingan saja. Ayam kampung dipelihara di pekarangan-pekarangan dengan sistem umbaran, atau di lepas liarkan. Tujuan ternak ayam kampung untuk diambil dagingnya maupun telurnya.

Namun, menurut Arga Septian, peternak ayam di Tangerang, sebagian peternak ayam lebih memilih untuk mengambil produksi dagingnya dibandingkan telurnya. Hal ini karena produksi telurnya relatif rendah. Arga yang sebelumnya hanya memiliki 400 ekor ayam kampung, dengan ketekunannya berhasil menyulap kandangnya menjadi 4000 ekor ayam kampung.

Nah, untuk Sahabat Tani yang ingin terjun pada ternak ayam kampung, pria yang akrab dipanggil Arga ini membagikan beberapa tips ternak ayam kampung. "Untuk cara ternak ayam kampung cenderung relatif lebih mudah, tidak terlalu banyak kendala. Hanya saja pakan dan kondisi kandang sangat penting untuk diperhatikan oleh peternak ayam kampung," ungkapnya kepada Jagad Tani belum lama ini.

Baca juga: Demi Melestarikan Ayam Kampung Asli

Masyarakat banyak mengenal ayam kampung karena jenis ayam ini ciri khasnya adalah hidup di wilayah perkampungan atau pedesaan. Untuk itu, biasanya pemberiaan pakan ayam masih terbilang sangat alami dan jauh dari bahan-bahan kimia. Arga sendiri mengaku pakan yang ia berikan menggunakan bahan-bahan herbal.

“Selama ini saya jarang atau hampir tidak pernah menggunakan obat-obat kimia untuk kebutuhan nutrisi dan vitamin pada ayam. Biasanya saya gunakan suplemen alami yang bahan-bahannya sama dengan jamu untuk manusia, seperti empon-empon dan bahan-bahan lainnya,” tambah Arga.

Katanya, Sahabat Tani juga bisa membuat sendiri pakan yang akan digunakan. Namun kata Arga, pastikan bahwa kadar pakannya cukup dan tidak sembarang mencampurkan bahan-bahannya. “Tetap perhatikan campurannya, jangan asal pilih. Kalau menggunakan pakan campuran itu bisa pakai dedek, tepung jagung, tepung ikan, bisa pakai kangkung, azola, dan perlu analisa dulu kandungan protein, nutrisinya, gizinya, juga harus pas dengan nutrisi yang dibutuhkan ayam kampung,” jelasnya.

Sementara, untuk kandang sendiri kata Arga Sahabat Tani bisa pilih diantara dua sistem, yaitu sistem umbaran dan sistem semi intensif. "Ada dua jenis sistem kandang ayam kampung asli, yang pertama sistem umbaran, yang kedua sistem kandang semi intensif. Kalau di kami itu pakai sistem semi intensif dengan kandang postal,” katanya.

Lebih lanjut pria kelahiran sunda itu mengatakan, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, Sahabat Tani bisa sesuaikan dengan kondisi kandang. Bila menggunakan sistem umbaran, ayam tidak akan mudah stres sehingga kualitas dagingnya sangat bagus. Sedangkan untuk sistem semi intensif, kaa Arga Sahabat Tani bisa mendapat produktivitas daging yang lebih bagus.

“Tapi kalau dari produktivitas, semi intensif lebih bagus karena ayam yang diumbar pola makannya cenderung kurang, lebih banyak bergerak, lebih banyak energi yang terbuang. Sedangkan untuk sistem umbar, ayamnya tidak gampang stres,” tutupnya.

Baca juga: Ini Alasan Pemuda Beternak Ayam Kampung

Related News