• 21 November 2024

Sukses Tangkarkan Padi, Petani Jadi Milyarder

"Penangkaran benih harus teliti sekali. Jika ada tanaman yang tinggi dihilangkan agar tidak ada campuran. Rutin membersihkan rumput. Saya memupuk hanya sekali dengan cara per baris. Cara seperti ini hasilnya lebih banyak. Ini dalam satu hektar bisa mengeluarkan 8 ton benih"

Usia tak lagi muda tapi semangatnya luar biasa. Inilah yang ada pada diri Suwono warga Dusun Topeng, Desa Kajen, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Di usianya yang sudah 70 tahun, ia sukses menggeluti dunia pertanian. Suwono menjadi salah satu penangkar benih padi beromzet milyaran.

"Saya sejak kecil sudah bergelut dalam bidang pertanian. Saya juga menjadi kelompok tani sejak tahun 1973 sampai sekarang. Di samping itu saya sekarang juga sebagai anggota P4S (Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya) semua sudah ada ijin. Jadi prosesnya memang menjadi produsen benih itu sulit sekali, saya mandiri sejak tahun 2006 setelah memperoleh izin dari balai benih," ujarnya kepada Jagad Tani.

Baca juga: Demi Melestarikan Ayam Kampung Asli

Suwono mengaku memilih menggeluti penangkaran benih padi karena masih banyak petani yang membutuhkan benih. Beberapa jenis benih padi yang dihasilkan Suwono diantaranya benih IR 64, Ciherang, Inpari, dan lainnya yang harganya rata-rata sekitar Rp10.000 per kilogram. Benih padi tersebut kemudian dipasarkan di wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat.

Suwono menjelaskan, untuk menghasilkan benih padi yang bagus, pengeringan gabah kadar airnya harus di bawah 10 persen. Berbeda dengan gabah konsumsi yang kadar airnya bisa mencapai 15 persen. Suwono mengatakan, dirinya saat ini mengembangkan penangkaran benih padi di lahan sawah seluas 4 hektar.

Kini benih padi produksinya dapat mencapai 50 ton dalam sekali musim tanam atau 150 ton dalam setahun. Sedangkan omzet yang diperoleh dapat mencapai sekitar Rp1 miliar per tahun.

"Penangkaran benih harus teliti sekali. Jika ada tanaman yang tinggi dihilangkan agar tidak ada campuran. Rutin membersihkan rumput. Saya memupuk hanya sekali dengan cara per baris. Cara seperti ini hasilnya lebih banyak. Ini dalam satu hektar bisa mengeluarkan 8 ton benih," ujarnya.

Baca juga: Menengok Kisah Petani Cabai Milenial

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya atau (FKP4S) Provinsi Jawa Tengah yang sekaligus Pelaksana tugas (Plt) Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Klaten, Maryanto, berharap kisah petani Suwono dan potensi produksi benih padi dapat menjadi inspirasi petani lainnya untuk terus belajar.

Selain itu, ia juga berharap agar generasi milenial mau menggeluti dan belajar tentang dunia pertanian. "Ada salah satu anggota kami pak Suwono yang sudah berjalan sesuai dengan hati nuraninya sebagai seorang petani. Beliau benar-benar sebagai seorang petani andalan karena punya kegiatan penangkaran benih yang dirintis dari bawah dan akhirnya sekarang jadi besar," ujarnya.

Baca juga: Kisah Nelayan, Selamatkan Ekonomi Keluarga

Related News