Pakan Pendongkrak Produksi Telur Ayam Kampung
Telur maupun daging Ayam Kampung begitu menggoda dengan rasa yang lebih gurih dan sehat, dibanding telur dan daging ayam Boiler yang dipastikan lebih mengandung bahan kimia atau obat-obatan. Harga Ayam Kampung pun lebih mahal seiring proses berkembang biak yang lebih lama daripada ayam boiler. Dengan membutuhkan waktu lebih lama, tentu asupan pakan juga akan membengkak.
Banyak cara yang dilakukan para peternak demi menggemukan atau meningkatkan berat daging hingga jumlah telur dari Ayam Kampung. Namun mereka juga harus memikirkan bagaimana cara menjaga kesehatan Ayam yang cukup rentan terkena virus. Berbagai langkah untuk mendapatkan resep pakan seperti yang dilakukan Rana Wijaya – Peternak Ayam Kampung di Bogor.
Baca juga: Cara ternak ayam kampung
Mungkin bagi sebagian peternak, pakan Ayam Kampung dengan alternatif memang bukan hal rahasia. Pakan alternatif yang dimaksud merupakan pakan pengganti dari pakan pabrikan. “Memang bukan kami yang pertama mengembangkan dalam penggunaan pakan alternatif, namun kami berusaha mengintegrasi pada ternak kami.”
Dalam pengembangan yang dilakukan Rana Wijaya bersama Green of Prospective Agriculture (GPA) telah dilakukan selama 10 bulan. Berbagai ujicoba dilakukan demi mendapatkan hasil produksi Ayam Kampung lebih baik. Bukan terfokus sebagai ayam pedaging, Rana Wijaya lebih berusaha untuk meningkatkan produksi telur dari Ayam Kampung. Namun tetap berkonsentrasi pada pertumbuhan Ayam Kampung
Uji coba pertama yang dilakukan dengan mencampurkan ampas tahu dengan dedak. Namun yang perlu diperhatikan, jumlah ampas tahu tidak bisa lebih banyak dibanding dedak. Jika terlalu banyak maka dapat membuat Ayam lumpuh. Perbandingan yang cukup baik adalah 1:4 atau 1:5, “semakin banyak dedak yang digunakan, tentu lebih bagus.”
Tetapi kenyataan dari pakan hasil campuran dedak dan ampas tahu masih belum dapat memenuhi kebutuhan protein bagi Ayam Kampung. Rana mengakui masih tetap mengunakan tambahan pakan dari pabrik demi menyuplai protein. “Paling tidak pakan pabrikan yang digunakan sekitar 40 – 50%, kami tidak berani dibawah itu karena akan dapat mempengaruhi produktivitas telur.”
Baca juga: 4 Fakta tentang ayam kampung
Namun karena sulitnya mendapatkan ampas tahu karena bersaing dengan peternak sapi, Rana Wijaya mengakali dengan menggunakan Azolla. Manfaat tumbuhan air ini memang tidak diragukan berkat nutrisi yang terkandung didalamnya. Azolla mengandung 24-30% protein dan asam amino 0,42% lebih tinggi dibanding dengan konsentrat Jagung maupun beras pecah (Wikipedia). Hal ini membuat tanaman Azolla dapat dijadikan campuran pakan hingga bahan pupuk.
Bagi Rana, Azolla yang digunakan untuk ternak ayam nya merupakan hasil panen sendiri. Memang sejak sebelum bertenak, Rana bersama tim telah menyiapkan kolam dengan tanaman Azolla yang siap dipanen setiap hari. “Agar lebih memaksimalkan dalam berternak, pastikan seluruh kebutuhan ayam dapat terpenuhi. Paling tidak ada alternatif pakan saat mengalami kekurangan stock. Jujur sebelum kami memulai, kami telah menyiapkan kolam untuk menanam Azolla.”
Baca juga: Cara seleksi telur ayam kampung
Azolla yang diberikan untuk Ayam Kampung sebanyak tiga kali sehari. Tetapi Azolla yang digunakan masih harus dicampur dengan dedak, ampas tahu maupun pakan pabrik. Berbagai komposisi pakan yang telah diujicoba membuat Rana Wijaya telah memiliki resep rahasia bagi ayam kampung di Green of Prospective Agriculture (GPA), Bogor – Jawa Barat.