• 29 April 2024

Bayi Orangutan ke-100 Bernama Mely

Mely, menjadi seekor bayi orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) yang lahir ke 100 di Suaka Margasatwa Lamandau (SML), Kalimantan Tengah. Mely merupakan bayi Orangutan dari indukan orangutan bernama Max. Sebelumnya bayi ini belum diketahui jenis kelaminnya hingga hasil pengamatan menunjukan berkelamin betina.

Kelahiran Mely diketahui oleh Sugih Trianto, Kepala Resort SM Lamandau ketika melihat langsung Max membawa anaknya ke Camp Gemini pada Selasa (4/1) sekitar pukul 15.21 WIB. Jenis kelamin betina merupakan hasil pemantauan Sugih Trianto bersama staf OF-UK di Camp Gemini.

Baca juga: SRA Resmi beroperasi

Untuk memastikan kelangsungan hidup Mely, para staf Balai KSDA Kalteng dan staf lapangan OF-UK Indonesia masih mengikuti Max untuk memantau kondisi Max dan bayinya selama beberapa minggu ke depan awal pasca melahirkan.

Mely, merupakan anak kedua dari Max dan sekaligus menjadi bayi orangutan ke-100 yang lahir di SM Lamandau. Sebelumnya pada tahun 2018, Max melahirkan bayi betina diberi nama Monti. Max merupakan orangutan yang berasal dari Orangutan Care Center and Quarantine (OCCQ) pada tahun 2003.

Terpantau dari tahun 2003 sampai dengan Januari 2022 sejumlah 100 (seratus) individu orangutan telah lahir di area soft release SML. Di tahun 2020 lahir 7 individu orangutan, tahun 2021 sebanyak 4 individu, selanjutnya Januari 2022 lahir 1 individu orangutan, yaitu Mely. Ini merupakan kelahiran bayi orangutan pertama di tahun 2022.

Kepala Balai KSDA Kalteng Nur Patria Kurniawan mengatakan Balai KSDA Kalteng dan OF-UK Indonesia akan selalu memantau secara intensif kesehatan orangutan yang ada di SML, terutama orangutan yang terpantau sedang hamil agar kesehatannya selalu terjaga, baik induk maupun anaknya.

Orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) mempunyai status konservasi kritis (Critically Endangered/CR) sejak tahun 2016. Perlindungan terhadap populasi dan habitatnya sudah semestinya menjadi perhatian semua pihak.

“Jumlah kelahiran yang terus bertambah di area soft release menandakan bahwa area soft release cukup representatif dan animal welfare memadai. Semoga bayi orangutan sehat dan dapat survive di habitatnya,” pungkas Nur

Baca juga: Kabar terakhir orangutan Pony

Related News