SRA Penyelamatan Satwa DIlindungi Resmi Beroperasi
Pusat penyelamatan satwa - Sumatran Rescue Alliance (SRA) telah diresmikan oleh Wamen Lingkungan Hidup dan Kehutanan - Alue Dohong. SRA yang berada di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara merupakan hasil kerjasama antara KLHK melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Utara dan Balai KSDA Aceh, bersama dengan organisasi Orangutan Information Center (OIC).
Dibangun sejak 2020, hingga saat ini SRA telah menangani beberapa satwa hasil penyelamatan yang terdiri dari 4 Owa ungko (Hylobates agilis), 1 Owa sarudung (Hylobates lar), 14 Siamang (Symphalangus syndactylus), 2 orangutan (Pongo abelii), serta 3 beruang madu (Helarctos malayanus).
Baca juga: Sedekah alam, Rusa Timor dilepasliarkan
Sumatera memang masih memiliki hutan rimba yang cukup lebat sebagai habitat beberapa hewan. Tidak salah jika saat ini di wilayah kerja BBKSDA Sumatera Utara telah terdapat 4 Lembaga Konservasi Khusus diantaranya, Pusat Rehabilitasi orangutan Mbatubelin, Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Barumun, Pusat Penyelamatan Satwa Sibolangit.
dikutip dari laman menlhk, Wakil Menteri (Wamen) LHK, Alue Dohong yang secara langsung meresmikan SRA memberikan apresiasi atas upaya perlindungan dan penyelamatan satwa di Sumatra Utara melalui terbangunnya SRA. Menurutnya, manusia memiliki tugas dan kewajiban untuk melindungi alam.
"Upaya ini merupakan wujud atas kewajiban kita sebagai manusia untuk melindungi alam, saling eksis dan hidup berdampingan dengan satwa, karena tanpa satwa-satwa tersebut maka ekosistem akan terganggu, dan berpotensi memunculkan konflik antar manusia dengan satwa," ungkap Wamen Alue Dohong.
Baca juga: Syarat Nuri Papua terbang tinggi
"Hutan tidak diciptakan Tuhan hanya untuk manusia saja, namun juga untuk makhluk ciptaan-Nya yg lain," tambahnya.
Wamen Alue Dohong juga menegaskan bahwa pemerintah sebagai simpul koordinasi dan negosiasi bagi seluruh pemangku kepentingan, sangat terbantu atas sinergi dari berbagai pihak. Dirinya berharap semua pihak dapat berkolaborasi agar dapat saling berbagi pengetahuan, sumber daya, dan sebagainya, sehingga upaya penyelamatan satwa menjadi kuat secara bersama-sama.
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik, KLHK, Indra Eksploitasia yang hadir pada peresmian ini melaporkan bahwa SRA merupakan salah satu dari empat pusat penyelamatan satwa yang ada di Sumatra Utara. Selain SRA, terdapat juga Pusat Rehabilitasi orangutan Mbatubelin, Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Barumun, Pusat Penyelamatan Satwa Sibolangit.
Baca juga: Pelepasliaran Cendrawasih ke habitatnya
Kemudian, Steering Commitee SRA, Panut Hadisiswoyo mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mendukung program pemerintah untuk melindungi dan menyelamatkan satwa liar yang dilindungi di Indonesia. Bersama Balai Besar KSDA Sumatra Utara, SRA melakukan penyelamatan satwa mulai dari penampungan, rehabilitasi serta habituasi untuk reintroduksi kembali ke alam liar