• 24 November 2024

Kopi Bangkitkan Semangat Generasi Milenial

Dulu, secangkir kopi mungkin hanya disukai oleh paruh baya dan dijadikan sebagai pendamping cemilan saat pagi hari atau hanya teman begadang. Tetapi pada saat ini sudah banyak inovasi baru yang dikembangkan oleh para barista untuk membuat kopi lebih bervariasi dan bisa dinikmati oleh siapa saja termasuk generasi milenial.

Kini, hampir seluruh kedai kopi dipenuhi oleh anak muda untuk sekedar bersantai dan melakukan aktivitas lainnya.

Baca Juga: Festival Kopi Demi Kemajuan Mitra Kehutanan

Irwan, salah satu barista dari kedai Kingkong Coffee, Pesanggrahan, Jakarta Selatan menjelaskan bahwa saat ini lebih fokus untuk membuat kopi keninian karena banyak anak muda yang menyukai perpaduan rasa kopi yang pahit dan manis. Irwan menyajikan jenis kopi seperti Arabika Gayo, Toraja, Flores, Arabika Gayo Wine, dan Robusta Lampung. Jika menyukai kopi yang pahit maka jenis kopi yang disukai biasanya single origin tetapi jika ingin ada rasa manis bisa dipadu dengan susu dan gula aren agar rasanya lebih bervariasi. Bahkan bisa ditambahkan topping pelengkap seperti boba, jelly, cream cheese dan masih banyak lainnya.

“Kalau minat kebanyakan tergantung sih, kalau kopi itu kalau single origin tuh yang kopi- kopi pahit dari anak muda sampai orang tua. Kalau untuk kopi kekinian tuh biasanya utuk anak muda kaya gitu. Soalnya rasanya lebih manis misalnya kaya kopi mix gula aren, kopi susu gula aren,” ujar Irwan barista kedai Kingkong Coffee.

Selain itu, saat ini banyak anak muda yang tertarik untuk belajar menjadi barista. Mulai dari pelajar SMP, SMA, dan Mahasiswa pun bisa ikut belajar menjadi barista. Kedai Kingkong Coffee juga memperbolehkan untuk belajar membuat kopi sendiri sekaligus mengukur sejauh mana kemampuan diri untuk menjadi barista.

“Saya dari dulu kalau buka kedai itu open bar saya, jadi kalau mau bikin kopi mau bikin Latte Art sok silakan kalau lagi nggak rush hour banget kaya gitu baru bisa. Emang basic saya dari dulu Kingkong Coffee tuh seperti itu, mengedukasi kopi sekalian bagi-bagi ilmu cara-cara bikin Latte Art kaya gitu,” tambah Irwan.

Untuk membeli biji kopi juga harus dengan cara pre order agar saat kopi sampai ke tangan pembeli biji kopi yang disediakan masih fresh dan bisa tahan lama. Karena ketika kopi sudah disimpan terlalu lama rasanya bisa berubah dan biji kopi yang disimpan didalam toples akan bertahan maksimal sebulan. Tanda kopi sudah tidak layak untuk diminum adalah rasanya sudah berubah dan baunya tidak sedap karena kopi menyerap bau.

Baca juga: Tren Keramas menggunakan kopi

“Kingkong Coffee tuh jual untuk roasting biji kopi nya itu pre order selama 2 hari, biasanya kan orang pesen kita roasting masih fresh, kalau kopi kan penyimpanan udah lama rasanya bisa berubah. Kalau beens gitu itu kedang dia bisa maksimal satu bulan untuk semua jenis kopi tapi kalau bisa satu minggu itu udah habis kopinya. Kopi udah nggak enak itu langu rasanya udah berubah udah gaenak udah kayak apek-apek gitu, karena kopi itu kan nyerap bau dia,” tutupnya.

Related News