• 2 May 2024

Waktu Tepat Memeriksa Kualitas Telur Murai

uploads/news/2022/03/waktu-tepat-memeriksa-kualitas-85809cbee4eb8f9.jpg

Pesona burung Murai Batu melalui katuragan hingga kicauannya begitu menggoda. Memiliki nilai ekonomis membuat banyak kicau mania ingin menangkarkan burung tersebut. Namun banyak yang masih kurang memahami waktu atau masa pengeraman murai batu sampai menetas. Pada dasarnya telur murai batu yang berukuran seujung jari orang dewasa dapat diketahui kondisinya.

Maksud dari kondisi telur murai batu adalah akan menetas atau justru hanya ‘zonk’(kosong). Sebelum membahas cara mengetahui kualitas telur murai batu, Sahabat Tani harus memastikan kondisi indukan. Indukan murai batu yang siap masuk dalam tangkaran atau kandang ternak harus berusia dewasa. Minimal usia untuk indukan betina 8 – 10 bulan, namun usia murai batu jantan harus mapan sekitar 2 tahun atau dua kali mabung.

Baca juga: Murai Batu itu harus mabung, bukan yang penting mabung

Walau sebagian peternak telah dapat mengkawinkan dan mulai produksi saat usia murai batu jantan berusia 9 bulan keatas. Tetapi sebenarnya usia pejantan yang telah mapan dapat lebih mudah mendapatkan ‘birahi’ sehingga berhasil membuahi betina. Untuk mengetahui tentang kualitas telur murai batu, berikut penjelasan dari Bintang – pemilik Mas Bima BF.

“Sebenarnya bisa saja sejak usia 9 bulan dijodohkan dan dikawinkan, tetapi resikonya cukup tinggi. Selain sulit melakukan pembuahan, usia murai batu yang kurang mapan dapat berbahaya hingga membantai anakannya sendiri. Cara termudah menangkal dengan memastikan pakan yang berupa extra fooding tidak ada kekurangan sehingga asupannya terpenuhi,” ungkapnya.

Setelah mengetahui indukan telah berhasil dibuahi, selanjutnya Sahabat Tani dapat melihat kondisi telur dengan memeriksanya secara langsung. Cara memeriksa telur dapat dilakukan cukup mudah, hanya dengan memberikan sinar selayaknya mengetahui kualitas telur pada unggas lainnya. Waktu yang tepat dalam memeriksa ketika usia telur telah memasuki lebih dari enam hari.

Namun dalam memeriksa telur murai batu, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan. Salah satunya tangan wajib bersih dan tidak basah atau berkeringat. Tingkat lapisan kulit telur yang cukup tipis, maka Sahabat Tani harus berhati-hati agar tidak pecah.

Tanda telur yang mungkin menetas atau telur fertile adalah adanya noktah merah yang merupakan embrio muda dengan pembuluh darah. Sebaliknya, jika telur yang diteropong atau diberikan sinar tidak terdapat apapun atau telur infertile maka dipastikan ‘zonk’. Ada juga yang melihat noktah merah tetapi tidak ada pembuluh darah, maka embrio di dalam telur telah mati.

“Memeriksa telur dapat dilakukan agar proses produksi berjalan lancar. Paling tidak perlu menunggu waktu menetas murai batu yang berkisar 12 – 14 hari. JIka sudah pasti telur kosong atau zonk, lebih baik langsung dibuang sehingga indukan dapat mulai bertelur lagi. Tapi kalau tidak yakin dengan kualitas telur, coba diulang lagi ketika telur berusia 9 hari,” lanjutnya.

Baca juga: Thor, murai batu penguasa kelas rektor 

Selain usia yang belum mapan , banyak faktor penyebab telur murai batu tidak menetas. Salah satunya pembuahan gagal terjadi, untuk mengetahuinya dapat dengan memecahkan telur dan melihat isinya. Jika tidak terdapat embrio, serta tidak berbau maka dipastikan jantan tidak membuahi betina.

“Hal yang harus dipastikan, asupan pakan murai harus dipenuhi. Tidak hanya extra fooding (EF), tetapi protein, vitamin, karbohidrat dan mineral. Ada juga yang tetap mengandalkan pur (pakan burung), namun kalo saya pur hanya sebagai cadangan sedangkan EF tetap prioritas. Dan dalam beternak, kesabaran menjadi kunci utama agar tidak mudah putus asa.” Pungkasnya.

Related News