• 22 November 2024

8x Keguguran, Rosa Melahirkan Anak Pertamanya

Badak Sumatera yang diberi nama Rosa, akhirnya berhasil melahirkan bayi pertamanya di Suaka Rhino Sumatera [Sumatran Rhino Sanctuary, SRS] Taman Nasional Way Kambas, Lampung. Diberitakan, kelahiran bayi badak betina ini setelah sebelumnya mengalami keguguran sebanyak delapan kali. Bayi betina badak ini lahir pada 24 Maret 2022.

Rosa menjalani masa kehamilan sejak Desember 2020 atau selama 476 hari hingga melahirkan. Untuk masa kehamilan Badak putih berkisar 15-16 bulan, sementara Rosa sebagai badak sumatera bernama latin Dicerorhinus sumatrensis yang masuk dalam kategori badak hitam membutuhkan waktu kehamilan 419 – 478 hari. Dapat dipastikan masa waktu kehamilan ini menjadi salah satu penyebab makin menurunnya populasi badak Sumatera.

Baca juga: Bentuk Kepedulian masyarakat pada Elang Jawa

Untuk saat ini, status badak sumatera sesuai IUCN menjadi satwa langka berstatus Kritis [Critically Endangered] atau satu langkah menuju kepunahan di alam liar. Terlebih populasi di alam liar diperkirakan kurang dari 80 ekor. Penyebaran Badak Sumatera kini hanya ada di Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, dan Taman Nasional Way Kambas. Sementara di Taman Nasional Kerinci Seblat, sejak 2011 tidak ditemukan lagi jejaknya.

Dengan lahirnya seekor badak sumatera hasil perkawinan Rosa dan Andatu, kini SRS TNWK memiliki delapan ekor yang terdiri Bina (betina), Ratu (betina), Andalas (jantan), Harapan (jantan), Andatu (jantan), dan Delilah (betina).

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno menyampaikan rasa senang dengan kelahiran bayi badak betina ini dan mengucapkan terima kasih atas seluruh elemen yang terlibat. “Terima Kasih mendalam atas kerja tim dokter hewan dan para perawat yang terus-menerus mengawasi perkembangan kebuntingan badak Rosa hingga perawatan pasca persalinannya.”

Baca juga: Perbedaan sugar glider betina dan jantan

Dalam penangan proses hingga pasca kelahiran Rosa, tim dokter hewan di pimpin drh. Zulfi Arsan, dibantu drh. Ni Made Ferawati, drh. Aprilia Widyawati, dan drh. Vidi Saputra. Dan juga didukung oleh para perawat satwa yang terdiri dari Sugiyanto, Soca Adi Fatoni, dan Lamijo. Tak hanya itu, tim dokter hewan yang terdiri dari drh. Dedi Candra dari Ditjen KSDAE, Kementerian LHK, drh. Diah Esti Anggraini dari Rumah Sakit Gajah Balai TNWK dan drh. Bongot Huaso Mulia dari Taman Safari Indonesia juga terlibat dalam tim tindakan siaga dalam persalinan dan perawatan pasca persalinan Rosa.

Related News