• 26 April 2024

Tips Membedakan Tegu Jantan dan Betina

uploads/news/2022/04/tips-membedakan-tegu-jantan-4101119381ee9da.JPG

Tegu merah atau Salvator rufescens adalah salah satu spesies kadal yang berasal dari Argentina. Sebagai salah satu reptil unik, sebagian besar tegu merah menampilkan sebagian warna merah, jika ada. Mereka biasanya berwarna hijau kecoklatan dengan garis-garis hitam di sepanjang lebarnya dan beberapa garis putih putus-putus di sepanjangnya. Mereka mengembangkan warna merah saat dewasa yaitu laki-laki biasanya lebih cerah daripada perempuan. Betina dewasa dapat mencapai panjang 91 cm. Jantan secara signifikan lebih besar, mencapai hingga 140 cm dan mengembangkan rahang yang juga besar.

Baca juga: Mengenal Tegu, Kadal Terbesar dari Argentina

Selain itu, hal yang paling terlihat jelas pada tegu untuk membedakan mana jantan dan betina adalah bisa dilihat dari bentuk mukanya. Andhika Pratama, Penghobi reptile asala Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan memberi tahu kepada Sahabat Tani bagaimana cara membedakan Tegu jantan dan betina. “Bedanya jantan sama betina itu kalau jantan ada pipinya kalau betina engga. Jadi untuk membedakannya lumayan gampang. Dan mereka itu kalau kawin pasti berantem, jadi badannya hancur dan nggak bisa balik lagi,” jelasnya.

Tegu merah juga merupakan pengumpan yang sangat oportunistik. Ia akan memakan berbagai tumbuhan seperti buah-buahan, sayuran, serangga, hewan pengerat, burung, dan ikan. Tegu merah yang dibesarkan di penangkaran seringkali akan menjadi pemakan yang lebih pilih-pilih, terutama saat masih remaja, dan mungkin lebih menyukai makanan yang kebanyakan daging.

Baca juga: Cara Mudah Menjinakkan Soa Layar

Seperti tegu yang dipelihara oleh pria berumur 21 tahun ini, Tegu merah yang Dhika miliki sedari kecil sudah diberi makan jangkrik dan tikus. “Iya kebetulan ternak tikus sendiri soalnya boros kalau beli harganya kalau tikus kecil Rp.5 ribu kalau yang gede Rp.30 ribu satunya. Nah tegu ini semakin gede semakin jarang makannya bisa 10 hari sekali dan langsung dua tikus sekali makan,” ujarnya menambahkan.

Menjadi omnivora, tegus merah akan memakan beragam makanan, dengan fokus pada protein hewani, termasuk tikus kecil hingga sedang, burung, banyak serangga, dan hewan mati apa pun yang dapat mereka ambil. Menurut Dhika, dari kecil tegu harus memerlukan banyak kalsium kalau tidak bisa terkena penyakit seperti tulangnya yang bengkok atau bentuk kaki dan tangan yang tudak sesuai. “Dari pas masih baby harus dikasih protein lebih seperti telur karena untuk memenuhi kalsium dia sumpaya tumbuh dengan sempurna,” tutupnya.

Related News