Berbagai penyebab mulai berdampak dengan kemunculan Harimau Sumatera di pemukiman warga, kota Solok. Informasi kemunculan Hariamu Sumatera bernama latin Panthera tigris sumatrae telah diterima oleh BKSDA Sumbar pada 6 April setelah warga memberi laporan.
Melanjutkan pelaporan warga Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Tanjung Harapan, pihak BKSDA Sumbar menurunkan tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah III untuk pengecekan langsung ke lokasi. Hasilnya beberapa jejak kaki ‘Inyiak Balang’ telah terverifikasi dengan diperkirakan berusia dewasa.
Baca juga: Rasi Masuki Hutan Demi Temui Slamet
Dari kamera jebak, memang hanya satu ekor Hariamau Sumatera yang terlihat sehingga pihak BKSDA dapat fokus untuk melakukan pengusiran. Dengan melakukan pengusiran dengan bunyi-bunyian serta pemasangan kamera jebak beberapa titik berbeda agar bisa mengindentifikasi pergerakan ‘Inyiak Balang’. Namun pergerakannya tidak sesuai dengan yang diharapkan untuk bisa menentukan langkah selanjutnya. Laporan lain juga berasal dari Wali Nagari Kuncir bahwa seekor sapi yang diterkam oleh harimau sumatera tersebut.
Bahkan setelah dilakukan penanganan dalam waktu tertentu, satwa langka yang populasinya sangat terbatas masih menampakkan kemunculannya di beberapa lokasi di kota Solok. Akhirnya tim membuat kajian resiko agar tidak jatuh korban dan bisa menyelematkan Harimau Sumatera tersebut dan akhirnya tim memutuskan untuk melakukan pemasangan kandang jebak (boxtrap) bersama Pihak Polri, TNI, tim Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) dan PAGARI (Paga Nagari) kota Solok 2 (dua) unit di titik yang diperkirakan sering dilewati inyiak balang tersebut.
Baca juga: Tips membuat pattern pada gecko
Untuk mengurangi keresahan warga akibat kemunculan Harimau Sumatera dan upaya evakuasi satwa langka ini pada hari Selasa tanggal 12 April 2022 dilakukan rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Bapak Walikota Solok H. Zul Efian, SH, M.Si.beserta jajaran guna tindak lanjut pengangan. Konflik harimau sumatera Kota Solok membuat posko darurat untuk verifikasi laporan dari warga dan rekasi cepat jika ada laporan kemunculan harimau sumatera serta membuka layanan call center yang aktif 24 jam di nomor 112.
Kepala Balai KSDA Suamatera Barat Ardi Andono menyapaikan terimakasih kepada semua tim dan pihak terkait yang telah bekerja keras dalam penanganan konflik harimau sumatera, semoga semuanya diberikan kesehatan dan kelancaran dalam penanganan Inyiak balang ini. Beliau juga menghimbau agar warga tidak keluar sendiri, memasang penerang didalam dan luar rumah, membuat meriam karbit atau petasan yang dinyalakan pagi dan sore hari dan perondaan dengan bunyi-bunyian.