• 22 November 2024

Mengobati Trotolan Murai Sakit Akibat Pancaroba

Musim pancaroba atau masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya, menjadi waktu yang rentan bagi kelangsungan hidup burung murai atau burung kicau lainnya. Terlebih pada burung murai batu yang masih berusia kecil atau lebih dikenal trotolan. Kondisi cuaca yang tidak menentu dapat membuat trotolan murai batu sakit dan berujung kematian, lalu bagaimana cara pencegahan hingga penangannya.

Trotolan murai batu memang sangat rentan dengan berbagai perubahan suhu yang cukup ekstrim. Terkadang trotolan tersebut menjadi tidak nafsu makan sehingga kematian mengintai. Tanda trotolan yang sakit dapat dengan mudah diketahui selain dilihat dari nafsu makannya. Cara mengetahui dapat dilihat dari gerak-gerik trotolan yang biasanya aktif bergerak, kini hanya diam saja di tangkringan.

Baca juga: Ini Sanksi Perdagangan Sirip Hiu

Bahkan, jika dibiarkan trotolan dapat terjatuh atau tidak dapat nangkring. Tentunya disebabkan daya tahan tubuh trotolan mengalami penurunan drastis karena tidak ada asupan ke dalam tubuhnya. Jadi dapat dikatakan, solusi termudah untuk mengatasi trotolan yang sakit melalui memberikan makanan dengan nutrisi dan protein lengkap.

Namun dalam proses pemberian makan, setiap peternak atau penghobi memiliki cara tersendiri. Ada yang mengunakan terapi lapar hingga meloloh. Sebenarnya meloloh dapat dikatakan cara paling aman karena dapat menjaga pola waktu pemberian pakan. Sedangkan terapi lapar, juga diklaim lebih bagus tetapi memiliki kekurangan karena terkadang kondisi trotolan tidak terpantau.

Dalam meloloh trotolan murai batu yang sakit, tidak ada salahnya dengan cara memaksa. Caranya dengan memegang burung murai batu sakit dengan satu tangan dan tangan lainnya membuka paruh sambil memasukan pakan. Pakan voer yang diberikan dapat diberikan dengan metode dicampur air agar lebih lembut, atau mengunakan pakan lolohan khusus murai batu.

Pakan EF Murai Batu

Selain pakan voer, murai batu membutuhkan tambahan nutrisi yang dapat diberikan dari jangkrik maupun kroto. Dikalangan penghobi burung hingga kicau mania, pakan selain voer di sebut Extra Fooding atau EF. Untuk lebih memastikan kandungan dari EF yang wajib diberikan dalam penanganan murai batu sakit.

Kandungan pada jangkrik yang dilansir dari The Food Insects Newsletter, dihitung dari 100 gram akan terdapat 12,9 g protein, lemak 5,5 g, kalsium 75,8 mg, karbohidrat 5,1 g dan zat besi sebesar 95 mg. Sementara pada tepung jangkrik mengandung 57,32% protein.

Baca juga: Sektor pertanian penyerap lapangan kerja tertinggi

Jangkrik juga memiliki kandungan DHA9 asam amino agar membantu pertumbuhan GSH atau glutation sebagai antioksidan , DHA, ARA, Omega 3 dan 6. Pastinya EF sangat berguna untuk membantu pertumbuhan kecerdasan otak burung murai trotolan.

Untuk pakan EF berupa kroto, dari setiap 100 gram mengandung protein sekitar 8,2 gram, lemak 8,2 gram dan lemak kalorinya 2,6 gram. Kalau dibandingkan dengan telur ayam tentunya lebih rendah 11,7 gram. Selain kandungan protein, kroto zat mineral seperti zat besi, kalsium, potassium, sodium, Vitamin B1 dan B2 dan Niacin.

Vitamin trotolan murai batu

Selain mendapatkan nutrisi dari pakan berupa jangkrik maupun kroto, tidak ada salahnya trotolan murai batu mendapatkan vitamin. Saat ini, cukup banyak vitamin yang tersedia untuk unggas atau khusus burung murai batu.

Pemberian vitamin juga harus disesuaikan kebutuhan atau takaran. Ingat jangan berlebihan agar menghindari efek buruk pada burung karena apapun yang berlebih sangat tidak baik. Cara memberikan vitamin dapat diberikan dengan mencampurkan pada air minum, kroto atau disuntikan ke dalam jangkrik.

Baca juga: Hewan berkemampuan meramal bencana alam

Agar mencegah trotolan tidak semakin sakit, pastikan kebersihan kandang selalu terjaga hingga air minum rutin diganti. Untuk penggantian air minum harus dilihat dari kondisi air tersebut, jika terlihat keruh makan wajib segera diganti.

Dari penjelasan tentang menangani trotolan murai batu sakit, ada hal yang wajib diketahui oleh Sahabat Tani selama proses penyembuhan.

Hal pertama, jangan terlalu berlebihan menangani atau memegang trotalan murai batu agar menghindari terlalu jinak. Murai batu yang terlalu jinak berdampak kurang ‘fighter’ saat akan digantang.

Selanjutnya dalam pemberian pakan voer, EF hingga vitamin tidak boleh berlebihan. Jika berlebihan dapat memperparah kondisi trotolan murai batu. Sahabat Tani harus sesuai takaran yang telah ditentukan agar murai batu dapat kembali sehat.

Dan yang terakhir, Sahabat Tani tidak boleh panik agar trotolan murai yang sakit dapat terobati dengan benar dan baik.

 

Related News