Konservasi menjadi bentuk kepedulian yang menjadi konsentrasi seluruh pihak demi menjaga ekosistem. Hal terbaru yang dilakukan BKSDA Sulawesi Selatan dengan melepasliarkan 19 ekor burung Kepodang Kuduk Hitam (Oriolus chinensis) dan 4 ekor burung Raja Perling Sulawesi (Basilornis celebensis) di kawasan Taman Buru Ko’mara, Puncak Tinambung, Kec. Bissoloro, Kabupaten Gowa.
Hal ini bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional ke 114 tanggal 20 Mei 2022 sehingga sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2022, melalui akun twitter resmi @jokowi, bahwa, “Kita tetap bangkit dan maju bersama-sama, membangun merata dari Sabang sampai Merauke. Tidak boleh ada yang tertinggal. Tidak ada yang boleh tersisihkan”. Di bidang konservasi sumber daya alam, pesan Bapak Presiden tersebut dapat diaktualisasikan, antara lain dengan menjaga kelestarian alam dan satwa liar di Indonesia.
Baca juga: Mengenal Pacman, si Katak berukuran besar
Burung Kepodang Kuduk Hitam (Oriolus chinensis) dan Raja Perling Sulawesi (Basilornis celebensis) tersebut merupakan hasil translokasi dari Balai Besar KSDA Jawa Timur pada tanggal 18 Mei 2022, dengan menggunakan pesawat Citilink rute penerbangan dari Bandara Juanda Surabaya ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Kepala Seksi Perencanaan, Perlindungan dan Pengawetan Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan, Yusry M, S.Tp.,M.Hut., yang memimpin kegiatan pelepasliaran menjelaskan, bahwa sebelum dilepasliarkankan burung Kepodang Kuduk Hitam dan Raja Perling Sulawesi telah ditangani oleh tim dokter hewan dengan hasil pemeriksaan sehat dan dapat dilepasliarkan kembali ke habitatnya. Proses pelepasliaran berjalan lancar dengan tetap memperhatikan kesejahteraan hewan (animal welfare).
Burung Kepodang Kuduk Hitam (Oriolus chinensis) memiliki ukuran panjang tubuh sekitar 23 sampai 28 cm dengan berat sekitar 65 gram sampai 100 gram. Corak warna bulu terdiri dari dua warna yakni hitam dan kuning muda dengan setrip hitam melewati mata dan tengkuk serta bulu terbang sebagian besar hitam. Pada burung jantan bagian lainnya berwarna kuning-terang, sedangkan pada burung betina berwarna lebih buram dengan punggung kuning-zaitun.
Baca juga: Rumah Maine Coon, andalkan kucing ras asli
Sedangkan burung Raja Perling Sulawesi (Basilornis celebensis) merupakan salah satu jenis burung kicauan yang juga disebut dengan Myna Sulawesi. Salah satu ciri khas yang membedakan jenis kelamin jantan dan betina pada Raja Perling yaitu ukuran bagian jambulnya, yang jantan lebih besar ukurannya daripada betina. Dengan ukuran panjang antara 23 sampai 29 cm.