• 25 April 2024

Sukses Ekspor Tanaman Hias Bermodal 500ribuan

Berbeda dengan usaha lainnya, masa pandemic Covid-19 menjadi Golden Moment seiring makin banyaknya peminat tanaman hias. Bahkan peminatnya didominasi dari luar negeri.

Daerah Sawangan – Depok memang terkenal sebagai sentra tanaman hias. Hal tersebut yang membuat Rico Rusdiansyah bersama sang istri tertarik sebagai penjual lokal dengan memanfaatkan halaman rumah saja.

Untuk melakukan penjualan tanaman hias dari rumah, Rico akhirnya mulai mencoba melalui gital melalui akun instragram bernama @titikhijau. Pada tahun 2017, animo penghobi tanaman hias belum besar seperti saat ini.

“Dulu masih iseng saja dengan memiliki beberapa jenis tanaman hias yang dimulai dengan membeli dari petani hingga lapak-lapak penjual tanaman. Namun karena saya dan istri masih bekerja sehingga hanya memutar modal awal hanya sekitar Rp500 ribu. Memasuki akhir tahun 2017, kami mendapat permintaan dari Korea yang memesan tanaman hias.”

Baca juga : Pelepasliarkan burung penanda kebangkitan nasional

Kegagalan pengiriman perdana harus dirasakan yang disebabkan aturan bahwa tanaman hias yang dikirim ke Korea tidak boleh terdapat akar. Berbekal pengalaman dan bantuan dari berbagai pihak, Rico mulai merasakan keberhasilan dalam pengiriman tanaman hias.

Dengan masih mengusung nama @titikhijau, pengiriman yang masih bersifat hobi sehingga tergolong illegal. Saat itu masih belum ada surat atau dokumen kelengkapan dalam pengiriman tanaman hias. Seiring semakin banyaknya permintaan tanaman hias dari luar negeri, akhirnya Rico harus menyiapkan dokumen agar mempermudah pengiriman.

Memasuki tahun 2018, Rico mendirikan PT. Alchemie Berkah Bersama demi mendapatkan legalitas sehingga mempermudah pengurusan berbagai dokumen pendukung pengiriman tanaman hias. Hal tersebut membuat Rico fokus dalam menggarap pangsa pasar luar negeri.

“Hingga saat ini, penjualan dari PT. Alchemie Berkah Bersama didominasi dari luar negeri atau ekspor mencapai 90%. Kami fokus melayani pasar ekspor, walau harga jual di dalam negeri lebih tinggi. Hasilnya saat pandemic Covid-19, kami merasakan Golden Moment dalam penjualan.”

Untuk dapat menyuplai tanaman hias ke lebih dari 23 negara, Rico memiliki cara khusus dalam menyiapkan tanaman hias. Paling tidak cara ini sangat efektif dalam menjaga stok hingga melestarikan kelangsungan tanaman hias di Indonesia.

“jika permintaan sebanyak 10 buah, maka saya membelinya 15 buah tanaman hias. Kelebihan ini memang harus mengurangi keuntungan, tetapi langkah ini dapat saya gunakan memulai bertani sendiri dan juga menjaga kelestarian tanaman hias. Saya tidak mau menjual tanaman hias yang baru diambil dari hutan, kemudian dijual langsung.”

Bicara tentang kelangsungan tanaman hias yang masih berada di dalam, Rico Rusdiansyah memang memiliki prinsip untuk tidak merusak kelestarian alam Indonesia. Bahkan dalam mengirimkan tanaman hias asli Indonesia tetap harus memastikan jumlahnya agar tetap tersedia di Indonesia.

PT. Alchemie Berkah Bersama yang menempati tanah seluas 670 meter persegi dipastikan menyediakan berbagai tanaman hias. Berbagai tanaman hias yang tersedia merupakan hasil dari tani sendiri sehingga dapat menyesuaikan permintaan pasar ekspor.

Baca juga : Tertantang daya tarik Arwana Super Red

Dan hingga kini, berbekal pengalaman berharga yang diperoleh seiring kegagalan yang pernah dirasakan. Rico bersama PT. Alchemie Berkah Bersama semakin fokus dalam menjaga pangsa pasar ekspor tanaman hias.

 

 

Related News