• 29 April 2024

Kabar Primata Paling Setia Dengan Pasangannya

uploads/news/2022/07/kabar-primata-paling-setia-305583ebd874a0c.jpeg

Program habituasi atau bentuk pembelajaran yang paling sederhana dengan dilakukan secara berulang tetapi tidak membahayakan hewan menjadi langkah penyelamatan pada satwa liar dilindungi. Langkah ini dapat dilihat pada tiga keluarga Owa Jawa yang sedang menjalani tahapan habituasi selama 8 bulan di hutan lindung Malabar.

Tiga keluarga Owa Jawa sebagai primata endemik pulau Jawa yang masing-masing bernama Bobby, Jolly, Lala, Delon, Susi, Rambo dan Suci ini merupakan hasil rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Owa Jawa (Javan Gibbon Center / JGC), Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. 

Baca juga: Mengenal Ayam Ekor terpanjang kaisar Jepang

Selama tahapan habituasi, semua individu telah menunjukan perkembangan perilaku dan kondisi kesehatan yang baik, sehingga dapat dinyatakan siap untuk dilepasliarkan. Calon lokasi pelepasliaran yang berada di wilayah hutan lindung Malabar pada RPH Logawa BKPH Banjaran, KPH Bandung Selatan, Perum Perhutani Divre Jawa Barat dan Banten kemudian dilakukan kajian singkat (rapid assesment) untuk menghimpun data prakondisi kelayakan. Prakondisi ini dilakukan oleh Yayasan Owa Jawa, dan didukung oleh Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango serta Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.

Satwa siap, lokasi pelepasliaran siap, dan akhirnya tiba waktu owa Jawa untuk dilepasliarkan. Hari Selasa tanggal 5 Juli 2022, tujuh individu owa Jawa dilepasliarkan di hutan lindung Malabar. Episode kehidupan baru telah dimulai. Pelepasliaran owa Jawa ini dilakukan oleh Yayasan Owa Jawa dan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Perum Perhutani Divre Jawa Barat dan Banten, dan Yayasan Konservasi Indonesia (dulu: Conservation International Indonesia), serta didukung oleh PT Pertamina EP Zona 7 Subang Field. Pada kesempatan yang sama, agenda ini juga dihadiri Polsek Cimaung, Persaudaran Gunung Puntang Indonesia (PGPI) dan Lemaga Masyarakat Desa (LMDH) Bukit Amanah serta Babinsa setempat.

Episode kehidupan primata langka ini di Malabar akan terus berlanjut. Monitoring perkembangan pasca pelepasliaran akan dilakukan untuk memastikan owa Jawa mampu bertahan hidup, bahkan berkembang biak dengan baik, agar populasinya meningkat dan mencapai posisi stabil di habitatnya, serta terhindar dari kepunahan.

Tahukah Sahabat Tani, bahwa populasi owa Jawa kini diperkirakan hanya sebanyak 4.000 individu tersebar di Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah. Owa Jawa  adalah satwa setia terhadap pasangannya? Benar, di habitat alaminya di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, mereka hanya berpasangan satu kali selama hidupnya.

Saat berpasangan, jika salah satunya mati, biasanya satu lainnya akan “menjomblo” seumur hidup, atau bahkan tidak dapat bertahan hidup. Pada umumnya saat kehilangan pasangan akan membuat owa Jawa menjadi stres. Hal ini berdampak pada jumlah owa Jawa yang menjadi berkurang, perkembangbiakannya dan populasi menjadi sedikit.

Dalam usaha pengembangan, owa Jawa yang direhabilitasi dapat dicarikan pasangan baru, tapi butuh waktu yang sangat lama dan pastinya memerlukan biaya rehabilitasi yang tidak sedikit.

Baca juga : Pelepasliarkan Benih Lobster hasil sitaan

JADI, Stop perburuan owa Jawa! Stop memelihara satwa liar di rumah. Jangan biarkan mereka menjomblo. Dan buat Sahabat Tani yang tidak setia sama pasangannya, belajarlah dari owa Jawa.

Sebagai informasi, Pusat Rehabilitasi Owa Jawa (Javan Gibbon Center) atau lebih dikenal dengan JGC dibangun pada tahun 2003 di Bodogol, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Tujuan untuk pelestarian owa Jawa dan habitatnya melalui upaya penyelamatan, rehabilitasi dan reintroduksi. JGC dikelola secara bersama oleh Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Yayasan Owa Jawa, Yayasan Konservasi Indonesia dan Universitas Indonesia. JGC juga didukung oleh Silvery Gibbon Project (SGP) dan PT Pertamina EP Zona 7 Subang Field. Tercatat sebanyak 37 individu owa Jawa telah dilepasliarkan di kawasan hutan lindung Malabar sejak tahun 2013 hingga saat ini.

Related News