• 22 November 2024

Disabilitas Ubah Limbah Jadi Barang Cantik

Indonesia salah satu negara penghasil sampah terbanyak setelah China. Persoalan sampah di Indonesia kini masih menjadi salah satu masalah terbesari di tanah air. Mulai dari sampah rumah tangga, dan juga sampah makanan. Jumlah sampah di Indonesia yang bersumber dari 200 kabupaten atau kota se-Indonesia kini mencapai 42.230.997,83 ton pada tahun 2021. Jumlah yang sangat banyak tersebut didominasi oleh sampah plastik, sampah kertas, sampah sisa makanan, sampah kayu atau daun atau ranting.

Dengan banyaknya sampah di Indonesia ada beberapa yang bisa dimanfaatkan kembali, seperti salah satunya sampah kertas, ini bisa dimanfaatkan dengan baik, dengan memilah dan mendaurulang dengan bersih, baik, dan benar sehingga menjadi sebuah barang yang memiliki nilai jual.

Seperti Ibu Asti Gustiasih, Ketua Kelompok Disabilitas Daur Ulang Kertas Cemara Paper. Berawal dari kegiatan rutin yang diadakan di SLB, terdapat dua kegiatan yaitu menjahit dan mendaur ulang sampah khususnya kertas.

“Saya dari 2018 menjalani program dari SLB bersama teman-teman, saya memilih untuk berkegiatan mendaur ulang sampah kertas. Selain pengerjaannya ringan, mudah dan juga cepat. Proses pembuatannya juga tidak membutuhkan waktu lama, hanya beberapa bahan tambahan saja yang harus diproses atau dimasak lebih lama, seperti pelepah pisang, gedebong pisang juga, dan bahan tambahan lainnya yang dibutuhkan sebagai campuran dan hasil dari daur ulang itu kita jadikan kertas lagi dengan berbagai tekstur dan ukuran, ada juga yang dibuah kotak tisu, buku, bingkai dan masih banyak lagi bentuknya.” Ujar Ibu Asti saat diwawancarai tim Jagadtani

Baca juga : Limbah Jerami Padi Diolah Menjadi Kertas

Meskipun memiliki keterbasan, tidak menghalangi ia untuk menjalankannya. Ia juga membagikan cara pembuatan kertas daur ulang tersebut, berikut ini adalah cara membuat kertas daur ulang :

“Awalnya kita kumpulkan kertas sampah ini dari biofarma, kemudian kita rendam seharian untuk kertas HVS, lalu dimasukkan kedalam bak untuk dilemburkan, setelah itu kita cetak menggunakan cetakan yang sudah disediakan lalu di pres, setelah itu kita jemur, untuk penjemurannya itu tergantung sinar matahari, kalau cuaca bagus sinar mataharinya terik itu hanya 3-4 jam sudah kering, tapi kalau cuaca kurang bagus atau mendung bisa sampau 2 hari pengeringannya. Nah, untuk yang menggunakan pelepah pisang, dan gedebong pisang itu biasanya kita potong-potong dulu, lalu direbus selama kurang lebih 4 jam, lalu dicuci sampai bersih terus kita potong-potong setelah itu baru dicampur dengan kertas HVS yang sudah direndam, untuk proses selanjutnya itu sama seperti kertas HVS.” Ujar Ibu Asti

Baca juga : Ecoprint Dari Daun Jadi Cuan

Semangatnya yang tinggi membuat Ibu Asti berahap kelompok disabilitasnya mendapatkan penghasilan dari penjualan daur ulang tersebut, dan juga tidak dipandang sebelah mata oleh masyarkat, serta karya-karyanya yang dibuat dihargai oleh banyak orang.

Related News