Petani Klaten Sukses Budidaya Sawo Raksasa
Jagadtani - Seorang petani milenial, Mujianto, warga Dusun Miliran, Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah berhasil mengembangkan dan membudidayakan mamey sapote atau sawo raksasa.
Di tangan pria 40 tahun ini, tanaman asli dari Amerika Latin tersebut mampu tumbuh subur dan berbuah banyak.
Mujianto mengaku, merintis budidaya sawo raksasa sejak sekitar tahun 2018. Awalnya, ia hanya membeli sekitar tiga hingga sepuluh pohon seharga Rp 10 juta.
Selama proses perjalanan membudidayakan sawo raksasa, Mujianto mengaku tak selalu berjalan mulus. Bahkan beberapa kali, bibit tanaman yang ia beli gagal untuk tumbuh dan mati.
Meski begitu, Mujianto tak pantang menyerah. Dengan ketekunan dan terus mencoba membuatnya berhasil. Bahkan, ia menemukan rumus membudidayakan sawo raksasa dengan teknik sambung susu.
"Dengan teknik sambung susu, tanaman yang dihasilkan memiliki akar yang kuat dan lebih banyak nutrisinya. Satu buah sawo raksasa bisa memiliki berat hingga satu hingga empat kilogram tergantung ukuran," ujarnya, Minggu (12/2/2023).
Mujianto menjelaskan, dibanding dengan sawo biasa, sawo raksasa ini memiliki ukuran sepuluh hingga dua puluh kali lipat lebih besar. Jika sawo biasa memiliki daging buah berwarna kecoklatan, sawo raksasa ini memiliki daging buah berwarna merah kekuning-kuningan.
"Sedangkan dari segi rasa, sawo raksasa memiliki rasa khas perpaduan antara manisnya seperti ubi cilembu, pepaya, namun tetap ada aroma sawo yang kuat. Kemudian untuk tekstur buah, mamey sapote cenderung masih memiliki kesamaan dengan sawo pada umumnya. Namun kandungan airnya lebih sedikit," ujarnya.
Keberhasilan membudidayakan sawo raksasa pun mendatangkan rezeki bagi Mujianto. Pasalnya, banyak orang ingin membelinya baik itu pada bagian buah atau pohonnya terutama bagi para penghobi tanaman.
Untuk satu buah sawo raksasa dibanderol mulai Rp 200.000 hingga Rp 250.000. Sedangkan untuk bibitnya, mulai harga Rp 800.000 hingga Rp 10 juta tergantung umur dan jenisnya.
"Pembeli datang hampir seluruh nusantara, seperti Sumatera, Aceh, Kalimantan, Bali hingga Papua. Omzet sekitar Rp 5 juta sampai Rp 10 juta setiap bulan," ujar Mujianto.
Mujianto mengungkapkan, bagi pemula pasti bisa membudidayakan sawo raksasa. Sebab, perawatannya terbilang mudah. Tumbuhan ini tidak memerlukan pemupukan tiap hari secara rutin. Akan tetapi bisa berbuah sepanjang tahun tanpa mengenal musim.