Langkah Mudah Budidaya Pembibitan Ikan Gurame
Jagadtani - Ikan Gurame dengan nilai ekonomis tinggi untuk kategori ikan air tawar, membuat banyak yang ingin membudidaya. Namun pertambangan waktu pemeliharaan membuat banyak yang mulai beralih ke jenis ikan air tawar lainnya, seperti ikan Lele, Nila atau Mujair.
Dengan nama latin Osphronemus goramy, ikan gurame terbagi dalam beberapa jenis, meliputi Gurame Kapas, Baru, Jepun, Soang, Bastar, Paris, Blue Safir, Albino, Padang dan terbagi dalam kategori Super.
Bervariasinya jenis ikan gurame siap konsumsi membuat harga di pasar cukup beragam, berkisar dari Rp45 ribu hingga Rp 70ribu. Tentunya harga tersebut tergantung dengan jenis ikan gurame.
Seperti halnya budidaya ikan air tawar, pada ikan gurame juga terbagi dalam pembibitan, pendederan (larva) dan pembesaran. Namun yang membedakan adalah ikan gurame masih tergolong ikan purba sehingga masih mengadopsi budidaya sistem konvensional.
"Berbeda dengan ikan Lele maupun ikan Nila yang telah ada campur tangan manusia dalam melakukan breeding nya. Untuk ikan gurame masih menggunakan sistem konvensional atau alami yang bergantung pada kondisi lingkungan dan cuaca." Ungkap Hadde Dinar Sustisna sebagai pemilik Anak Empang Farm.
Dinar yang fokus pembibitan ikan gurame mengatakan, hal yang harus disiapkan untuk pembibitan adalah lahan atau empang seluas 10x10 meter untuk satu set indukan. "Satu set indukan sangat berbeda-beda, tidak ada rumus pasti. Saya menggunakan satu indukan jantan dengan empat betina, ada juga yang satu pejantan dengan sepuluh betina ikan gurame."
Untuk kedalaman empang berkisar 70 - 80 sentimeter. Setelah itu disiapkan sarang atau media bertelurnya, berupa ijuk atau serabut dari karung goni yang dihaluskan. "Proses pembuatan sarang dilakukan oleh pejantan, setelah sarang jadi maka akan menarik betina untuk bertelur di sarang tersebut. Mirip seperti burung."lanjutnya.
Hal yang harus diperhatikan adalah indukan yang telah membuat sarang dan bertelur, biasanya terlihat akan menjaga sarang dengan berdiam diri. Tanda tersebut dapat dijadikan patokan bahwa ikan telah bertelur sehingga siap dipanen pada keesokan harinya.
Untuk proses pemanen, sarang dipindahkan pada wadah. Selanjutnya dipisahkan antara telur dan sarang menggunakan saringan teh atau lainnya. Biasanya telur akan menetas setelah dipindahkan dengan waktu 24 - 28 jam.
Ikan yang telah menetas selama 7 hari biasanya berwarna kuning sehingga tidak perlu diberikan pakan karena masih memiliki cadangan makanan pada tubuhnya. Setelah itu dapat diberikan kutu air hingga berusia satu bulan.
"Bila telah berusia lebih dari satu bulan dapat dipindahkan ke empang, Sedangkan pakan yang diberikan dapat disesuaikan dengan ukuran tubuh. Pakan untuk ikan gurame yang masih kecil dapat diberikan ulat sutra."
Untuk harga bibit ikan gurame mulai dari Rp80 - 90 rupiah untuk telurnya, Sedangkan untuk anakan ikan berkisar dari Rp500 hingga Rp5.000 yang tergantung ukurannya. Untuk ukuran penyebutannya di setiap daerah, seperti telur, korek gas, korek api dan bungkus rokok.