Pucuk Merah, Tanaman Hias Memberikan Manfaat Kesehatan
Jagadtani - Pucuk merah salah satu jenis tanaman hias dari sekian banyak yang dapat dijumpai ditepi-tepi jalan, seperti diperkotaan, perkampungan bahkan ditanam di halaman rumah untuk dijadikan pagar.
Pucuk merah dapat ditanam didalam pot atau pun tidak. Pucuk merah (Syzygium Myrtifolium Walp) adalah tanaman hias populer di Indonesia, tanaman hias ini tergolong dalam Famili Myrtaceae. Famili Myrtaceae distribusi asli di Timur Laut India, Singapura, Filipina, Thailand, Myanmar, Semenanjung Malaysia, Sumatera dan Kalimantan.
Famili Myrtaceae adalah tumbuhan yang berhabitus pohon berkayu. Daun yang dihasilkan saat tanaman masih muda cenderung berbentuk bulat dan menempel erat pada cabang. Daun yang dihasilkan saat tanaman dewasa jauh lebih panjang dan tipis (Fernanda et al., 2018).
Daunnya menghasilkan minyak atsiri. Perbungaannya aksilaris atau terminal, bunga biseksual, umumnya memiliki kelopak dan mahkota bunga berjumlah 4-5, benang sarinya berjumlah banyak. Buahnya berupa kapsul atau berry bulat serta buahnya dapat dikonsumsi. Biji tanpa endosperm atau endosperm jarang dan tipis (Kumar et al., 2021). Buah dari Famili Myrtaceae ada yang manis dan ada yang sepat (Tamiello et al., 2018).
Pucuk Merah dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, yang memiliki keunikan pada ujung daun mudanya yang berwarna jingga kemerahan dan dalam beberapa waktu warna berubah menjadi merah pekat hingga cokelat sampai mejadi warna hijau.
Ukuran daun pucuk merah panjangnya kurang lebih 6 cm dan lebarnya kurang lebih 2 cm dengan pertulangan daunnya menyirip, bunga majemuk tersusun dalam malai berkarang terbatas. Tanaman pucuk merah memiliki kandungan senyawa bioaktif yaitu antioksidan dan antibakteri yang cukup baik. Salah satu senyawa bioaktif yang di maksud adalah flavonoid.
Flavonoid adalah sekelompok besar senyawa polifenol tanaman yang tersebar luas dalam berbagai bahan makanan dan dalam berbagai konsentrasi.
Komponen tersebut pada umumnya terdapat dalam keadaan terikat atau terkonjugasi dengan senyawa gula. Lebih dari 4000 jenis flavonoid telah diidentifikasi dan beberapa di antaranya berperan dalam pewarnaan bunga, buah, dan daun. Sebagai antioksidan, flavonoid dapat menghambat penggumpalan keping-keping sel darah, merangsang produksi nitrit oksida yang dapat melebarkan (relaksasi) pembuluh darah, dan juga menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
Pucuk Merah dapat mengurangi resiko penyakit jantung coroner dan osteoporosis. Senyawa bioaktif yang lainnya yaitu Isoflavon, merupakan golongan flavonoid yang jumlahnya sangat sedikit, dan sulit untuk dicirikan karena reaksinya tidak khas dengan pereaksi warna.
Beberapa isoflavon berwarna biru muda bila dilihat dibawah sinar ultraviolet setelah diberi uap amonia. Senyawa isoflavon mempunyai aktivitas sebagai antioksidan yang dapat mengurangi resiko penyakit kanker, jantung koroner, dan osteoporosis.
Senyawa ini mempunyai aktifitas biologis sebagai sepuluh penangkap radikal bebas penyebab kanker karena berkaitan dengan struktur dan gugus-gugus yang berikatan pada struktur molekulnya.
Pucuk Merah dapat meningkatkan kekebalan tubuh, hal ini dapat menjaga stamina tubuh manusia atau imun dikarenakan pucuk merah mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk melindungi dan menjaga tubuh dari kerusakan oksidatif akibat penumpukan radikal bebas secara berlebihan.
Kerusakan ini dapat terjadi pada bagian organ tubuh manusia mana saja, termasuk sel-sel imun, sehingga kemampuan tubuh tidak mampu untuk melawan infeksi, dikarenakan secara bertahap kekebalan imun mengalami penurunan.
Kerusakan oksidatif terjadi pada berbagai organ tubuh sehingga menyebabkan terganggunya metabolisme pada sistem peredaran darah, hingga regenerasi sel karena hal tersebut dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis.
Pucuk merah dapat menurunkan atau mengurangi gula darah, dengan cara dikonsumsi secara teratur oleh pengidap diabet atau dapat juga pengidab pra diabet. Sebuah uji aktivitas antidiabetes ekstrak n-heksana daun pucuk merah sudah dilakukan, untuk mengetahui aktivitas antidiabetes tanaman tersebut, dengan parameter utama persentase penurunan kadar glukosa darah.
Parameter yang diukur meliputi persentase perubahan volume air minum, volume urin, berat badan, dan berat relatif organ. Menurut studi pucuk merah mampu menurunkan kadar glukosa darah dengan signifikan. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pucuk merah dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar gula darah dan menjaga tubuh tetap stabil. Khasiat ini diduga berasal dari senyawa aktif steroid dan terpenoid yang ada dalam ekstrak pucuk merah. Namun sejatinya hasil penelitian yang pernah ada terkait kandungan di dalam daun pucuk merah terus dikembangkan.
Referensi:
Fernanda Mazine, F., Quintino Faria, J. E., Giaretta, A., Vasconcelos, T., Forest, F., & Lucas, E. (2018). Phylogeny and biogeography of the hyper–diverse genus Eugenia (Myrtaceae: Myrteae), with emphasis on E. sect. Umbellatae, the most unmanageable clade. Taxon, 67(4), 752-769.
Kumar, M., Tomar, M., Amarowicz, R., Saurabh, V., Nair, M. S., Maheshwari, C., ... & Satankar, V. (2021). Guava (Psidium guajava L.) leaves: Nutritional composition, phytochemical profile, and health-promoting bioactivities. Foods, 10(4), 752.
Rabiatul Adawiyah, Muhammad Zaini, Kaspul., Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin: Kepraktisan Ensiklopedia Famili Myrtaceae Koleksi Kebun Raya Banua Untuk Melatihkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa. Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 10, No. 1, April 2023, 27-35.
Tamiello, C. S., Adami, E. R., de Oliveira, N. M. T., Acco, A., Iacomini, M., & Cordeiro, L. M. (2018). Structural features of polysaccharides from edible jambo (Syzygium jambos) fruits and antitumor activity of extracted pectins. International journal of biological macromolecules, 118, 1414-1421.