• 13 October 2024

Simak Penyebab Telur Murai Gagal Menetas

"Berbagai faktor membuat banyak peternak yang gagal menetaskan sehingga ketersediaan trotolan murai berkualitas tidak banyak. Berbagai cara diterapkan demi berhasil panen trotolan Murai Batu."

Jagadtani - Keindahan kicauan burung Murai Batu telah diakui oleh kalangan kicau mania. Kicauan burung Murai yang mempesona membuat pemilik kerap menguji kemampuan gacoannya di tiang besi dalam berbagai tingkatan.

Selain kicauan yang mempesona, dan asal burung Murai Batu. Kini beragam karakter Murai Batu hadir dengan pilihan Murai Batu ekor panjang dan Murai Batu warna (blorok, golden shama, albino dan lainnya).

Harga yang sempat melambung tinggi, membuat banyak kicau mania berupaya menangkarkan demi mendapatkan anakan sesuai garis keturunan indukan Murai Batu. 

Namun tidak banyak penangkar Murai Batu yang berhasil menetaskan hingga merawat anakan untuk dijual. Berbagai faktor menjadi penyebab telur Murai Batu gagal menetas.

Untuk mengetahui penyebab kegagalan telur Murai Batu menetas, tim Jagadtani mengunjungi Dito BGM BF di daerah Bekasi. Menurut Dito banyak penyebab yang membuat telur Murai tidak menetas.

"Hal utama yang harus dipastikan adalah terjadinya perkawinan antara kedua indukan. Tanpa adanya perkawinan maka indung telur tidak dibuahi atau disebut infertil." Ujar Dito.

Tangkringan Murai Batu dalam kandang ternak "Tangkringan Murai Batu dalam kandang ternak "

Selain memastikan terjadinya proses pembuahan, Sahabat Tani juga wajib mengetahui kondisi burung Murai Batu tidak 'ngelemak'. Burung murai yang nglemak atau kegemukan akan menghambat produksinya karena tubuh tidak dalam kondisi fit. 

"Indukan Murai Batu yang kegemukan atau nglemak dapat terlihat pada bagian tubuhnya. Biasanya ada benjolan berwarna putih atau kekuningan disekitar perutnya. Karakter Murai itu fighter sehingga yang terlihat malas bergerak hingga jarang berbunyi bisa dikatakan dalam kondisi kegemukan." Tutur Dito.

Kegemukan pada murai batu disebabkan minimnya pergerakan memang sangat dibutuhkan sehingga burung yang kerap mengikuti kontes kicauan akan selalu di umbar. Berbeda dengan Murai Batu yang hidup dalam kandang penangkaran sehingga mudah ngelemak.

Banyak cara untuk mengatasi murai batu yang kegemukan, namun ada langkah dalam mengantisipasi kondisi nglemak pada indukan burung. 

Cara termudah dengan memastikan minimnya tangkringan di dalam kandang ternak burung Murai Batu. Peletakan yang lebih tinggi dapat membuat burung lebih aktif bergerak sehingga menjadi fasilitas untuk berolahraga. 

"Habitat Murai Batu memang di hutan sehingga kerap berpindah dari satu dahan ke dahan pohon lainnya. Banyak yang beranggapan banyaknya tangkringan dapat memberikan kenyamanan burung di dalam kandang ternak, tetapi hal ini yang membuat Murai Batu minim bergerak sehingga kegemukan." 

Selain merubah tangkringan, faktor pemberian pakan harus sesuai atau porsinya jangan berlebihan. "Pakan yang terlalu banyak, berpotensi membuat Murai Batu mudah kegemukan. Pakan yang diberikan yang terpenting tidak kekurangan atau secukupnya saja. Untuk sepasang, cukup 20 ekor jangkrik pada pagi dan sore juga diberikan jumlah yang sama. Asupan lainnya bisa diberikan kroto, ulat hongkong maupun ulat kandang."

Setelah mastikan kondisi burung dan pemberian pakan yang sesuai, Sahabat Tani juga wajib memastikan kondisi kandang, termasuk glodok untuk mengerami telur Murai Batu.

"Terkadang posisi glodok menentukan telur akan dierami hingga menetas. Gangguan hewan seperti Cicak juga dapat mengganggu proses pengeraman telur sehingga harus memastikan glodok nyaman bagi burung Murai Batu." Pungkas Dito.

Faktor cuaca pun dapat mengganggu telur Murai Batu menetas. Suhu yang terlalu tinggi berpotensi besar menggagalkan telur menetas, sirkulasi udara merupakan kunci utama agar telur Murai Batu menetas. 

Dengan mengetahui berbagai penyebab telur Murai Batu gagal menetas, diharapkan Sahabat Tani dapat mengantisipasi sehingga mendapatkan 'jackpot'. Dan yang terpenting, harga jual Murai Batu kembali normal.

 

Related News